SOLOPOS.COM - Ilustrasi Seragam PNS (Dok/JIBI/Solopos)

Pemkot Jogja mengkaji penerapan satu hari berbahasa jawa di lingkungan institusi pemerintahan.

Harianjogja.com, JOGJA- Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja mengkaji kemungkinan menerapkan kebijakan satu hari berbahasa Jawa dengan kaidah yang baik dan benar bagi seluruh pegawai di lingkungan pemerintah daerah setempat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Masih dalam tahap kajian. Kajian ini harus didasarkan pada penggunaan Bahasa Jawa yang baik dan benar, tidak hanya bahasa untuk percakapan sehari-hari,” kata Walikota Jogja Haryadi Suyuti, Selasa (24/2/2015).

Menurut dia, kajian penerapan satu hari berbahasa Jawa tersebut merupakan pengembangan dari kebijakan penggunaan pakaian adat gaya Jogja bagi seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Jogja pada setiap Kamis Pahing. Kebijakan itu sudah berjalan sejak 2014.

Meskipun baru dilakukan kajian, Haryadi meminta seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Jogja memperdalam dan mempelajari kembali penggunaan Bahasa Jawa yang baik dan benar. Ia pun meminta pakar dan guru Bahasa Jawa di Kota Jogja berperan dalam melestarikan bahasa tersebut, dengan menulis buku tentang
penggunaan Bahasa Jawa yang baku.

“Bahasa Jawa itu memiliki banyak tingkatan yang disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi, sehingga perlu dipelajari kembali secara lebih dalam agar pilihan bahasa yang digunakan tepat,” katanya.

Jika kebijakan penggunaan Bahasa Jawa pada hari-hari tertentu tersebut sudah ditetapkan secara resmi, Haryadi mengatakan bahwa kewajiban tersebut tidak hanya menyasar kepada pegawai pemerintah, tetapi juga bisa melebar ke masyarakat.

“Saya berharap, pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Jogja memberikan contoh terlebih dulu kepada masyarakat,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Jogja Edy Heri Suasana mengatakan sekolah di wilayah tersebut sudah memasukkan pendidikan Bahasa Jawa dalam kurikulum pembelajaran.

“Pendidikan tersebut masuk dalam materi muatan lokal wajib di sekolah,” katanya yang menyebut pendidikan Bahasa Jawa menjadi salah satu pintu pendidikan karakter bagi pelajar Jogja.

Edy mengatakan kebijakan serupa pernah dijalankan beberapa tahun lalu yaitu dalam program “Dinten Bahasa Jawi” (hari berbahasa Jawa) setiap Sabtu.

“Jika program itu dijalankan kembali, maka kami siap menerapkannya, termasuk kepada pelajar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya