SOLOPOS.COM - Petugas menuliskan tanggal mulai karantina pada gudeg yang sudah dikemas dalam kaleng. (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Pemerintah Kota Jogja dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjalin kerja sama dalam pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan

 
Harianjogja.com, JOGJA– Pemerintah Kota Jogja dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjalin kerja sama dalam pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Kerja sama tersebut salah satunya diwujudkan dalam bentuk pameran hasil riset LIPI di Kota Jogja di Taman Pintar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kerja sama ini diharapkan keberadaan LIPI lebih dirsakan oleh masyarakat,” kata Deputi Ilmu Pengetahuan Tehnik LIPI, Laksana Tri Handoko, seusai menandatangani MoU dengan Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti di Taman Pintar, Jumat (8/9/2017).

Kerja sama tersebut sudah diwujudkan dalam bentuk festival sains yang berlangsung sejak kemarin hingga Oktober mendatang. Beberapa kegiatan yang digelar di antaranya adalah pameran makanan tradisional Indonesia, industri makanan, hasil riset, dan perkembangan iptek.

Kemudian pertunjukan sains berupa uji produk pangan, deteksi bahan berbahaya pada makanan, pengemasan makanan. Lalu, ada workshop pembelajaran interaktif penerbitan ilmiah, pembuatan film dokumenter iptek untuk pelajar, dan berbagai kegiatan lainnya.

Dalam pameran olahan makanan tradisional hasil pendampingan LIPI ditampilkan sejumlah produk olahan makanan dari DIY, di antaranya coklan khas Patuk Gunungkidul, gudeg, serta sayur lombok ijo.

Kepala Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam (BPTBA) LIPI, Hardi Julendra mengatakan hasil penelitian di bidang pangan sudah diimplementasikan kepada masyarakat sejak tiga tahun terakhir, salah satunya dalam bentuk pengemasan makanan olahan tradisional di DIY.

Pihaknya merangkul semua usaha kecil menengah (UKM) kuliner untuk mengemas hasil olahan makanan agar memiliki daya saing tinggi, namun tetap sesuai dengan ciri khas dari daerahnya masing-masing. “Salah satunya gudeg yang sekarang sudah mulai dikemas dalam bentuk kaleng meski di jual di mana-mana tetap khas Jogja,” kata Hardi.

Ia mengatakan hasil riset lembaganya di bidang pengemasan makanan sudah dimanfaatkan oleh lebih dari 30 UKM dan mengembangkan 42 jenis resep makanan tradisional nusantara, antara lain Gudeg Jogja, Gudeg Solo, Rawon, Bronkos, Sayur Lombok Ijo, Mangut Lele, Rendang, Tempe Bacem, dan Oseng-oseng Mercon.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Pintar, Afia Rosdiana mengatakan kerja sama antara LIPI dan Taman Pintar ini baru pertama kali dilakukan. Ia mengatakan kerja sama itu sangat penting karena apa yang dikembangkan LIPI juga perlu diperkenalkan kepada masyarakat, “Taman Pintar salah satu wahana edukasi dibidang sain dan teknologi,” ujar Afia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya