SOLOPOS.COM - Kegiatan simulasi bencana alam (JIBI/Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Harianjogja.com, JOGJA-Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja dalam waktu dekat akan menetapkan daerah rawan bencana di wilayahnya.

Hal itu dilakukan sebagai langkah awal penyiapan warga terkait dengan penanggulangan bencana.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

“Tetapi, sebelum kami keluarkan, kami akan melakukan kajian terlebih dahulu. Terutama mengenai perubahan iklim dan cuaca,” kata Walikota Jogja, Haryadi Suyuti, Jumat (22/11/2013).

Menurut Walikota, pengkajian penting dilakukan karena berkaitan dengan sikap warga. Pemkot tidak berkeinginan ketika dikeluarkannya keputusan tersebut, justru warga merasa resah.

“Yang terpenting itu justru kesiapsiagaan warga. Nanti kami akan koordinasi dengan BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah],” harap dia.

Terkait dengan belum terintegrasikannya BPBD Kota Jogja dengan BMKG dan BPPTKG Jogja, Walikota memerintahkan agar badan tersebut segera melakukan pengintegrasian.

Pengintegrasian dipandang penting, mengingat selain ancaman erupsi Gunung Merapi, ada 12 macam bencana alam yang berpotensi membahayakan warga.

“Nanti akan kami cek. Saya sampaikan pengintegrasian antara BPBD dengan dua instansi itu wajib dan mendesak dilakukan,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya