SOLOPOS.COM - Reses kunjungan Komisi V DPR RI ke Taman Balekambang, Sabtu (10/4/2021). (Solopos.com/Farida Trisnaningtyas)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan merevitalisasi Taman Balekambang. Wacana yang berkembang adalah memperluas area lingkup taman dengan menggabungkan kolam renang Tirtomoyo Manahan. Selain itu membuat dua jalur berbeda untuk masuk keluar kendaraan pengunjung.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Solo, Aryo Handoko, mengatakan Taman Balekambang saat ini memiliki luas sekitar 9,8 hektare. Taman ini dibangun oleh KGPAA Mangkunegara VII untuk kedua putrinya, yakni GRAy Partini dan GRAy Partinah. Taman itu kini akan diperluas.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Mulai dari kolam renang Tirtomoyo milik Perumda Air Minum Toya Wening Solo juga akan disentuh. Ini menyatu dengan Stadion Manahan. Selain itu, di jalur sekarang [jalur masuk keluar kendaraan] yang satu jalur sudah kami bicarakan dengan provinsi [Pemprov]. Nanti tambah satu jalur lagi, jadi jalan masuk keluar berbeda,” ujar dia, disela kunjungan Komisi V DPR RI ke Taman Balekambang, Sabtu (10/4/2021).

Baca Juga: Wow Keren! Menteri PUPR akan Revitalisasi Balekambang Solo Jadi Pusat Kebudayaan Jawa

Sekarang ini jalur masuk keluar kendaraan menuju Taman Balekambang masih satu jalur. Dalam rencana revitalisasi, jalur akan dibuat berbeda sehingga kendaraan pengunjung tidak perlu putar balik. Namun demikian, demi memperluas area masuk keluar dan parkir ini, Pemkot bakal memanfaatkan lahan Pemprov Jateng. Yakni  Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan serta Gedung Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP Banjarsari.

Selain itu, Balai Benih Ikan Kota Solo di bawah wewenang Dinas Pertanian Kota Solo juga bakal dipoles. Dengan begitu, nantinya tempat pembibitan ikan tersebut masuk sebagai destinasi wisata Taman Balekambang.

Anggaran Dari Kementerian

Menurutnya, prinsipnya Taman Balekambang adalah air dan pohon dan berkonsep taman budaya. Jadi, kolam renang dan perikanan itu air dan tumbuhannya diperkuat. “Selain itu, soal kebudayaan ada gedung ketoprak dan open stage. Konsepnya ini taman budaya. Dari Wali Kota ini menjadi taman kebudayaan dengan mengembalikan ke ruh awalnya air dan tumbuhan,” imbuhnya.

Aryo menjelaskan aset milik provinsi yang bakal dipakai Taman Balekambang sudah dibicarakan dengan pihak terkait. Dalam hal ini, ada lahan yang sudah diserahkan ke Pemkot Solo. Sedangkan lahan kepunyaan PAC PDI-P Banjarsari juga telah dikoordinasikan.

Baca Juga: Dibuka Lagi, Taman Balekambang Solo Sepi Pol

Revitalisasi tersebut kemungkinan besar digarap tahun depan. Anggarannya mengandalkan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU PR) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Sedangkan APBD Pemkot Solo difokuskan untuk pemeliharaan.

“DED [detail engineering design] belum dibikin. Tentu diusulkan rancangannya yang bagus. Dulu yang menginisiasi Presiden Jokowi [saat jadi wali kota], berharap bisa menjadi tempat yang baik,” ungkap dia.

Disparta mencatat objek daya tarik wisata (ODTW) di Solo dengan jumlah kunjungan paling banyak adalah Taman Balekambang. Tingkat kunjungan ke taman ini mencapai 2,6 juta orang pada 2019.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya