SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO-Pegiat sepeda di Kota Solo menuntut Pemerintah Kota (Pemkot) Solo konsisten mewujudkan Kota Bengawan sebagai kota ramah bagi pesepeda. Apalagi telah dilakukan deklarasi Solo Ramah bagi Pesepeda lebih dari setahun lalu.

Penjelasan itu disampaikan pegiat sepeda dari Solo Indonesia Cycling, Okie Nugroho, 43, saat diwawancara Solopos.com melalui telepon seluler (ponsel), Rabu (27/3/2019).“Saya melihat sejak dilakukan deklarasi beberapa waktu lalu belum ada langkah signifikan yang dilakukan Pemkot Solo untuk mewujudkan Solo yang ramah bagi pesepeda. Padahal konsep Solo ramah bagi pesepeda sangat bagus,” tutur dia.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Okie justru mengaku kecewa dengan pembangunan infrastruktur jalan di Solo yang tidak mewadahi semangat Solo ramah bagi pesepeda. Dia mencontohkan tidak adanya jalur khusus bagi pesepeda di jalan layang (overpass) Manahan, Banjarsari.

Akibatnya para pesepeda tidak lagi dapat melintas di perlintasan sebidang Manahan. Padahal jalur itu sebelumnya sering dilintasi para pesepeda, termasuk para pelajar. “Yang kasihan adik-adik kita karena tak bisa lagi lewat jalur itu,” imbuh dia.

Okie meminta preseden buruk pembangunan overpass Manahan yang tak mengakomodasi pesepeda tak terulang saat membangun overpass atau underpass lain. Utamanya, menurut dia, Pemkot berencana membangun overpass Purwosari.

Okie menyerukan kepada Pemkot Solo agar bergerak cepat mewujudkan infratruktur dan sarpras penunjang Solo ramah bagi pesepeda. Contohnya tempat pemberhentian khusus bagi pesepeda di setiap ruas jalan di perempatan dan pertigaan.

Bila di Jogja hampir setiap perempatan dan pertigaan sudah ada zona khusus bagi pesepeda berhenti, menurut dia di Solo baru ada di Perempatan Gendengan. Menurut dia zona khusus pesepeda berhenti semacam itu sangat penting.

Selain itu Okie menyoroti sangat minimnya jalur khusus bagi pesepeda di setiap ruas jalan di Solo. “Mestinya dibuatkan jalur khusus di pingir jalan bagi pesepeda. Dibuatkan markah khusus agar pesepeda bisa nyaman melintas,” terang dia.

Terpisah, Kasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan Solo, Mudo Prayitno, mengatakan saat ini pihaknya sedang merintis pengembangan wilayah Kecamatan Banjarsari sebagai kawasan yang ramah bagi para pesepeda.

Tapi proses mewujudkan mimpi itu diakui dia masih tahap awal. Tahun ini menurut dia pihaknya sedang fokus pemetaan jalur yang potensial menjadi jalur ramah bagi pesepeda. Penetapan jalur menunggu hasil diskusi dengan semua pihak.

“Kami akan ajak diskusi semua pihak seperti perwakilan komunitas pesepeda, penanggung jawab sekolah, dan wali murid. Pada tahap awal kami akan buat jalur ramah sepeda khususnya bagi pelajar agar nyaman bersepeda ke sekolah,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya