SOLOPOS.COM - Aktivitas di Pasar Klewer Solo sepi, Minggu (22/3/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Ketua Bolo Pasar Solo, Suwarjo, mengaku benar-benar kebingungan dengan situasi saat ini di mana Pemkot Solo berkukuh tetap menutup 14 pasar tradisional hingga 20 Juli 2021.

Belasan ribu pedagang dan pengusaha lain di belasan pasar tradisional Kota Bengawan terdampak Surat Edaran (SE) No 067/2122 tentang Penutupan Sementara Pasar Tradisional Khusus selama PPKM Darurat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam SE yang ditandatangani Sekda Ahyani itu disebutkan pasar tradisional itu adalah Pasar Kabangan, Pasar Singosaren Pusat HP. Kemudian Pasar Notoharjo, Pasar Klewer, Pasar Cinderamata, Pasar Panggungrejo, Pasar Triwindu.

Baca Juga: Penutupan Jl Dr Radjiman Solo Bikin Pengayuh Becak dan Jukir Menangis

Pasar Ngarsopuro, Pasar Ngudi Rejeki, Pasar Bambu, Pasar Elpabes, Pasar Mebel, dan Pasar Burung Solo juga ditutup. Dasar penutupan sementara belasan pasar itu adalah Instruksi Mendagri tentang PPKM darurat.

Kemudian juga SE Wali Kota Solo tentang PPKM darurat dan rapat Forkopimda pada Sabtu (3/7/2021) tentang evaluasi PPKM darurat. Ketua Bolo Pasar Solo, Suwarjo, mengaku tak dilibatkan dalam keputusan tersebut dan meminta Pemkot Solo mengkaji ulang.

Mengurangi Jam Operasional

Pedagang siap mendukung kebijakan PPKM darurat namun tak sampai menutup pasar. Pedagang bersedia mengurangi jam operasional namun tidak menutup seluruhnya.

Baca Juga: Papatsuta Solo Tuntut 14 Pasar Tradisional Dibuka, Pemkot Bergeming

Jika pasar tradisional di Solo itu ditutup, tak hanya pedagang yang dirugikan, tapi juga karyawan harian maupun tukang becak, dan usaha lain sekitar pasar.

Ketua Paguyuban Pedagang Ikan dan Burung Pasar Depok itu menyebut pasar seharusnya bisa tetap buka meski terbatas mulai pukul 10.00 WIB hingga 15.00 WIB misalnya,

“Pandemi sudah cukup berdampak pada kami, pasar sangat sepi. Kami ingin pembatasan, bukan penutupan. Totalnya 14 pasar, bukan 13, karena Pasar Ledoksari juga ikut ditutup. Kami benar-benar sangat kebingungan dan mohon kebijakan lebih baik,” katanya kepada Solopos.com, Selasa (6/7/2021).

Baca Juga: 13 Pasar Tradisional Solo Ditutup Selama PPKM Darurat, Bolo Pasar Tuntut Kompensasi

Audiensi Dengan DPRD

Perwakilan pedagang sudah menggelar audiensi dengan DPRD Solo dan ingin lanjut bertemu Wali Kota terkait kebijakan pasar yang ditutup itu. Namun, mereka baru ditemui Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi.

Aturan yang terbit Sabtu lalu itu dianggap mendadak lantaran baru diputuskan malam hari, sementara siang harinya sebelumnya belum ada keputusan penutupan.

“Saya memperjuangkan belasan ribu orang yang terdampak. Tolong suara kami didengar. Bukan kebijakan yang tutup total, tapi pembatasan. Kalau bisa kompensasi untuk kami, 15.000-an pedagang. Selama pandemi, kami tertib protokol kesehatan. Mereka yang enggak pakai masker, enggak boleh masuk pasar,” tegasnya.

Baca Juga: Pedagang Pasar Klitikan Solo Keberatan Diminta Tutup Selama PPKM Darurat: Siapa yang Nanggung Hidup Kami?

Kompensasi yang diminta tak hanya pembebasan retribusi karena tidak sebanding dengan kerugian akibat pasar di Solo yang ditutup selama dua pekan. Selama pasar ditutup, tak sedikit pedagang yang masih harus keluar modal.

“Pasar ikan hias dan burung Depok itu memelihara hewan hidup. Butuh modal untuk beli pakan. Enggak mungkin pedagang enggak ke pasar untuk ngasih makan. Nah, ngasih makan ini juga butuh modal, sementara tidak ada pembeli. Tidak sepadan,” ucapnya.

Harapan Mencari Rezeki

Ketua Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK), Tavip Harjono, menyampaikan penutupan pasar tak hanya berdampak pada pedagang, tapi juga seluruh elemen dalam pasar.

Baca Juga: Pasar Klewer Solo Tutup Selama PPKM Darurat, Ini Tanggapan Ketua HPPK

“Tukang becak, jasa gendong, buruh harian, juru parkir, semuanya ikut terdampak. Mereka bahkan sudah terdampak saat pandemi dengan menurunnya pembeli, ini ditambah tutup seluruhnya. Sangat berat buat kami,” jelasnya.

Ia mengaku keberatan belasan pasar di Kota Solo ditutup dan berharap ada solusi lain. Misalnya buka setengah hari dengan protokol kesehatan ketat. Kebijakan tersebut diharapkan diambil dengan terlebih dahulu berdiskusi dengan perwakilan pedagang.

Baca Juga: Termasuk Pasar Klewer, 15 Pasar Non Esensial di Solo Ini Harus Tutup Selama PPKM Darurat

“Buka setengah hari itu saja, tidak semua kios/los pasti laku. Tapi, setidaknya kami punya harapan untuk mencari rezeki,” bebernya.



Sejumlah pedagang berusaha di luar pasar dengan melayani permintaan via telepon. Namun, biasanya hanya pelanggan tetap atau bukan konsumen yang datang langsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya