Pemkot Akan Bongkar Kompleks Perkantoran di Sriwedari

SOLO — Pemkot Solo berencana akan memnbongkar kompleks perkantoran di Sriwedari. Pembongkaran bangunan yang masuk HP 26 Sriwedari itu, meliputi eks kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kantor Orari, Kantor Berita Antara dan Mes Persis Solo.

“Pembongkaran di kawasan itu nantinya hanya akan menyisakan satu bangunan, yakni eks-Rumah Sakit Jiwa Mangunjayan. Bangunan itu tidak dapat dirobohkan karena berstatus BCB (benda cagar budaya),” ujar Kabid Cagar Budaya dan Heritage Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo, Mufti Rahardjo, saat ditemui wartawan, Rabu (27/2/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jika sesuai jadwal, Mufti mengatakan pembongkaran bangunan bisa selesai bulan Mei. Saat ini pihaknya tengah melakukan lelang penyusunan detail engineering design (DED) museum seiring proses pembonngkaran. “Lelang sudah mulai dan masuk tahap pra-kualifikasi,” ujarnya tentang proyek yang tahun ini didanai APBN Rp10 miliar tersebut.

Pihaknya menargetkan lelang pembangunan fisik museum bisa dilaksanakan Mei mendatang. Sehingga, pada pertengahan Juni 2013 pembangunan fisik museum sudah bisa dimulai. Mufti mematok pembangunan fisik tahap pertama ini rampung November 2013.

Lebih lanjut, pembangunan Museum Keris akan didukung dengan penataan jalur pedestrian di Jl Bhayangkara dan Jl Kebangkitan Nasional. Menurut Kabid Perencanaan Ruang DTRK, Nunung Setyonugroho, penataan yang rencananya dimulai April itu telah memasuki tahap DED.

Sebagai gambaran, penataan Koridor Bhayangkara meliputi pembuatan jalur pejalan kaki di Jl Bhayangkara mulai traffic light Stadion R Maladi sampai Jl Kebangkitan Nasional atau sepanjang 700 meter. Nunung menambahan, DTRK juga memperbaiki saluran drainase selain penataan jalur.

Pihaknya tak memungkiri penataan Koridor Bhayangkara akan bersinggungan dengan kepentingan PKL. Dia menyebut kawasan koridor harus steril dari PKL setelah terbentuk. Pihaknya mempersilakan PKL berjualan hanya pada malam hari.