SOLOPOS.COM - Perangkat untuk cuci tangan di tempat isoter Gedung PGRI Wonogiri diangkut menggunakan mobil pikap, Rabu (1/9/2021). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Sarana dan prasarana tempat isolasi terpusat pasien Covid-19 Gedung PGRI Wonogiri dikukut, Rabu (1/9/2021). Petugas terkait juga ditarik dari lokasi tersebut menyusul penyetopan sementara operasional tempat isolasi itu sambil menunggu keputusan Bupati, Joko Sutopo.

Pantauan Solopos.com di lokasi, Rabu, tidak ada warga yang menjalani isolasi di gedung PGRI. Di dalam gedung juga hanya ada beberapa unit tempat tidur lipat, dipan, dan kasur yang telah ditata rapi di sudut ruangan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tempat cuci tangan yang sebelumnya terdapat di banyak lokasi sudah tidak ada. Ruang petugas piket di teras kantor gedung sudah dikembalikan seperti semula.

Baca Juga: Wilayah Lain Boleh PTM, Wonogiri Tetap Pembelajaran Jarak Jauh

Ekspedisi Mudik 2024

Pekerja mengangkut alat cuci tangan menggunakan mobil pikap. Dua tenda di depan gedung masih terpasang. Namun pekerja setempat menginformasikan tenda tersebut bakal dibongkar.

Di area gedung itu tidak ada petugas lain selain pekerja yang mengangkut peralatan. Sebelumnya, Bupati mengatakan tempat isolasi terpusat ditutup sementara setelah tidak ada warga yang menjalani isolasi. Meski demikian, masih ada petugas yang berjaga.

Diisi Sarpras Baru

Koordinator Sumber Daya Manusia dan Sarana Prasarana (SDM Sarpras) Tempat Isolasi Terpusat Gedung PGRI Wonogiri, Teguh Setiyono, kepada Solopos.com, Rabu, menyampaikan seluruh sarpras ditarik karena operasional dihentikan sementara.

Baca Juga: Potensi Menjanjikan, Kelompok 325 KKN UNS Ajak Warga Wuryantoro Wonogiri Tanam Pisang Cavendish

Walau demikian, bukan berarti tempat isolasi terpusat itu ditutup. Tempat itu akan kembali diisi sarpras baru bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

gedung PGRI wonogiri
Kasur dan peralatan lainnya ditata di tempat isolasi terpusat Gedung PGRI Wonogiri, Rabu (1/9/2021). (Solopos/Rudi Hartono)

Sarpras isolasi sudah diterima Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri. Hanya, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Wonogiri itu tak hafal jumlah dan bantuan apa saja yang diterima.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, bantuan itu berupa tempat tidur, kasur, bantal, guling, tempat sampah, tabung oksigen, dan sebagainya. “Kapan penempatan sarpras baru di tempat isoter dilakukan, kapan tempat isoter difungsikan lagi, pembagian petugas piketnya bagaimana masih menunggu petunjuk Bupati,” kata Teguh.

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Tak Serta Merta Digelar di Wonogiri, Ada Syaratnya

Masa Relaksasi

Ia menyebut tempat isolasi terpusat Gedung PGRI bukan ditutup, tetapi sedang dalam masa relaksasi. Satugas Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wonogiri sedang mengevaluasi isolasi terpusat yang telah dilaksanakan selama sebulan, yakni 2-31 Agustus.

Berdasar rapat evaluasi, pelaksanaan isoter berjalan lancar, peralatan memadai, dan proses rujukan ke RSUD Soediran Mangun Sumarso Wonogiri tidak ada kendala. Seperti diketahui, RSUD harus menerima pasien rujukan dari tempat isoter.

“Operasional tempat isoter selama sebulan berjalan cantik [lancar]. Walau begitu tetap perlu evaluasi. Sekarang sudah ada bantuan sarpras dari BNPB. Semua sarpras lama akan diganti baru biar lebih nyaman,” imbuh Teguh.

Baca Juga: Tingkatkan Literasi Masyarakat, Kelompok 295 KKN UNS Revitalisasi Perpustakaan Desa Pasekan Wonogiri

Terkait adanya petugas yang siaga di Gedung PGRI selama penghentian sementara operasional sebagaimana disampaikan Bupati, Teguh menjelaskan petugas itu adalah personel pengamanan yang akan mengecek lokasi secara berkala.

Jumlah Warga Isolasi

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogiri, Adhi Dharma, menginformasikan selama difungsikan tempat isolasi terpusat menampung 84 orang. Dari jumlah itu, 76 orang sembuh dan delapan orang dirujuk ke RSUD Wonogiri.

Baca Juga: Tempat Isoter Gedung PGRI Wonogiri Kosong, Tapi Petugas Tetap Siaga

Data itu berbeda dengan data yang tercatat di papan di tempat isolasi. Berdasar data rekapan yang masih tertempel di papan informasi, pada 23 Agustus 2021 lalu ada 113 warga yang ditampung.

Mereka terdiri atas 85 orang sembuh, 10 orang dirujuk ke RSUD, dan 10 orang masih menjalani isolasi. Data itu menunjukkan jumlah warga yang ditampung di tempat isolasi terpusat lebih banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya