SOLOPOS.COM - Masyarakat Desa Tanggulangin melakukan vaksinasi dosis ketiga atau booster Covid-19 di Balai Desa Tanggulangin, Kecamatan Jatisrono, Rabu (15/6/2022). Capaian vaksinai booster di Desa Tanggulangin mencapai 48,91 persen. (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten Wonogiri bakal menggenjot vaksinasi dosis tiga atau booster Covid-19 untuk mencapai target 40 persen. Di sisi lain, kesadaran masyarakat Wonogiri melakukan vaksinasi booster terbilang masih rendah.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo alias Jekek, mengatakan capaian vaksinasi booster Covid-19 telah mencapai hampir 35 persen hingga, Senin (20/6/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bupati Jekek berupaya mengalihkan status pandemi ke endemi Covid-19. Syaratnya, capaian vaksinasi booster minimal harus mencapai 40 persen.

Dia mengakui, kesadaran masyarakat Wonogiri melakukan vaksin terbilang rendah. Animo masyarakat tidak seperti saat program vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan kedua.

“Mereka sudah merasa jenuh [dengan Covid-19]. Tapi mau tidak mau, kami harus lebih intens membangun kesadaran masyarakat agar mau melakukan booster, booster, dan booster. Agar bisa mencapai minimal 40 persen. Sehingga bisa menjadi wilayah endemi,” kata Jekek saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (20/6/2022).

Baca Juga: Gaspol! Kemenag Wonogiri Kebut 1 Juta Vaksin Booster Jelang Lebaran

Pemahaman masyarakat Wonogiri yang beragam soal Covid-19 menjadi kendala terbesar pemerintah mencapai target vaksinasi. Masyarakat sudah menganggap keadaan sudah normal seperti saat sebelum pandemi. Bahkan, ada yang tidak percaya Covid-19.

Pemerintah bekerja sama dengan TNI/Polri dan pemangku kepentingan lainnya untuk terus mengedukasi masyarakat. Tujuannya, agar masyarakat memiliki kesadaran melakukan vaksinasi booster.

“Kondisi Covid-19 di Wonogiri saat ini sudah aman. Sudah tidak ada lagi kasus aktif. Level PPKM berada level satu, sudah zona hijau. Masyarakat sudah bisa berkegiatan secara normal. Mangga masyarakat membuat kegiatan musik, wayangan, atau olahraga. Yang terpenting tetap memakai masker. Itu sebagai pembeda antara sebelum dan sesudah pandemi,” ujar dia.

Camat Jatipurno, Mawan Tri Hananto, mengatakan capaian vaksinasi di wilayahnya sudah hampir mencapai 30 persen. Masyarakat di wilayahnya juga kurang sadar mengikuti vaksinasi booster.

Baca Juga: Vaksinasi Booster Malam Hari di Kemenag Wonogiri Disambut Antusias

Meski seperti itu, program vaksinasi booster terus berjalan di puskesmas. Setiap hari, Pemerintah Kecamatan Jatipurno menargetkan 1.000 dosis disuntikkan kepada warga masyarakat. Namun, target itu kerap tidak tercapai.

“Dalam sehari paling 500 orang atau 50 persen dari target,” kata dia.

Kepala Desa (Kades) Tanggulangin, Kecamatan Jatisrono, Marsih, menyebut capaian vaksinasi di desanya telah mencapai 48,91 persen. Proses vaksinasi dilakukan di balai desa sehingga mudah terjangkau masyarakat desa.

Pemerintah desa bekerja sama dengan RT/RW dan sukarelawan membangun kesadaran masyarakat melakukan booster. Jika terdapat warga yang tidak datang padahal terdaftar sebagai peserta vaksin, maka dilakukan jemput bola.

Baca Juga: Pemkab Wonogiri Siap Sambut Kaum Boro, Pelayanan Vaksin Jadi Prirotas

“Kendala memang ada tapi tidak menjadi masalah berarti,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya