SOLOPOS.COM - Suasana kawasan Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri pada malam hari Senin (15/5/2020). Meskipun belum ada Pedagang Kaki Lima yang berjualan, beberapa masyarakat sudah mendatangi kawasan tersebut. (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten Wonogiri belum berani membuka kawasan Alun-Alun Giri Krida Bakti untuk berjualan Pedagang Kaki Lima (PKL) pada malam hari.

Pasalnya, kawasan alun-alun merupakan pusat keramaian di kawasan perkotaan Wonogiri pada malam hari. Jika dibuka dan PKL diperkenankan untuk berjualan, dikhawatirkan terjadi kerumunan masyarakat dan protokol kesehatan tidak terpenuhi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Warga Sukodono yang Ngadu ke Bupati Sragen Tak Dapat Bantuan Ternyata Sudah Terima BPNT

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo (Jekek), menyatakan belum dapat dipasatikan kapan kawasan alun-alun dibuka kembali. Sebagai bahan pertimbangan, pemkab akan memantau perkembangan Covid-19 di Wonogiri sebagai acuan alun-alun bisa dibuka kembali.

“Saat ini ada istilah orang tanpa gejala [OTG]. Tidak ada yang tau siapa yang terjangkit saat berkerumun. Selama ini kan alun-alun dipadati masyarakat, terlebih jika PKL ada yang berdagang. Maka kebijakan kami untuk belum membuka alun-alun sebagai upaya kewaspadaan,” kata dia kepada Solopos.com di pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Senin (15/6/2020).

Kasus Benang Layangan Lukai Warga Sumber Solo Berakhir Damai, Pemilik Layang-Layang Ternyata…

Ia mengatakan, keberadaan PKL di kawasan alun-alun berbeda dengan PKL di tempat lain. Di kawasan lain jarak antar pedagang bisa diatur. Sedangkan di kawasan alun-alun, jarak antar PKL sulit ditur. Karena kawasannya terbatas sedangkan penjualnya banyak.

“Tujuan kebijakan kami tidak melemahkan ekonomi rakyat, tetapi sebagai wujud kewaspadaan agar penularan Covid-19 tidak meluas,” kata Jekek.

Jualan di Area Lain

Sebelumnya, Pemkab Wonogiri memberi kebebasan PKL untuk berjualan di kawasan Kantor Pertanahan Wonogiri ke arah timur atau sekitar kawasan selter bus. Ketua Paguyuban PKL alun-alun Wonogiri, Supriono, mengatakan selama pandemi sebagain PKL sudah mencoba berjualan di area yang diperbolehkan.

Tetapi sebagian besar sepi pembeli. Sehingga para pedagang memilih untuk berhenti jualan. “Jika tetap berjualan justru tambah rugi,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, belum lama ini.

Update Kasus Covid-19 Indonesia: Pasien Positif Tembus 40.400, Sembuh 15.703, Meninggal 2.231

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya