SOLOPOS.COM - Bupati Etik Suryani melakukan swab antigen di laboratorium daerah setempat belum lama ini. (Instagram Bupati Etik Suryani)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemkab Sukoharjo melakukan tes swab antigen terhadap seluruh aparatur sipil negara atau ASN hingga cleaning service guna mengantisipasi munculnya klaster perkantoran. Hal ini seiring melonjaknya kasus positif corona di Kabupaten Sukoharjo.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Widodo mengatakan tes swab antigen bagi ASN dilakukan secara bertahap di sesuaikan dengan kemampuan laboratorium daerah dalam menguji sampel swab antigen.

Promosi Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama

“Masing-masing OPD (Organisasi Perangkat Daerah) sudah dijadwal. Kami utamakan dulu ASN OPD di lingkungan Gedung Menara Wijaya,” kata Widodo kepada Solopos.com, Kamis (24/6/2021).

Baca Juga: 3 Momen Ini Bikin Wali Kota Solo Gibran Marah

Pengambilan swab antigen bagi ASN telah dimulai sejak Rabu (23/6/2021). Termasuk Bupati Etik Suryani dan Wakil Bupati (Wabup) Agus Santosa serta sejumlah pejabat Pemkab Sukoharjo lebih awal melaksanakan swab antigen.

Sejauh ini belum ditemukan hasil swab antigen yang reaktif atau positif. Langkah awal uji swab antigen dilakukan untuk memastikan penyebaran virus corona di lingkungan Pemkab Sukoharjo. Jangan sampai muncul klaster perkantoran. Meskipun mayoritas ASN telah menerima vaksinasi corona sebanyak dua kali.

“Klaster perkantoran harus diwaspadai. Meski saat ini sudah diberlakukan work from home (WFH), tapi tetap saja ada sebagian masuk sebagian bekerja dari rumah. Jadi harus diwaspadai klaster ini,” terang Widodo.

Terlebih lagi, Widodo mengatakan di Kabupaten Sukoharjo terdapat sejumlah perangkat desa dan kepala desa yang terpapar corona. Akibatnya beberapa balai desa ditutup sementara waktu karena temuan kasus tersebut. Widodo pun mengimbau kepada seluruh ASN untuk mematuhi protokol kesehatan secara ketat.

Seperti menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan rajin mencuci tangan. Langkah lain juga dilakukan Pemkab Sukoharjo untuk menekan penyebaran virus corona dengan melakukan penyemprotan disinfektan di tempat pelayanan publik, perkantoran, pasar tradisional dan lainnya.

Bupati Etik Suryani sebelumnya mengatakan kegiatan penyemprotan disinfektan kembali digalakkan di Sukoharjo. Diawali penyemprotan di fasilitas umum seperti gedung perkantoran, taman, alun-alun, tempat ibadah, dan lainnya. Kegiatan penyemprotan tidak hanya ditingkat kabupaten saja, namun kembali dilakukan secara menyeluruh.

“Tadi sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan agar mengerahkan seluruh Puskesmas untuk mengagendakan penyemprotan disinfektan di wilayah,” katanya.

Baca Juga: Grenadier 4X4 Dimodifikasi Jadi Mobil Pembersih Ranjau Darat

Disisi lain, Etik juga mengingatkan agar warga tak nekat menggelar hajatan sementara waktu ini. Sesuai Surat Edaran yang sudah dia tandatangani, kegiatan hajatan tidak diperbolehkan. Khusus pernikahan hanya boleh digelar sebatas ijab qobul dengan maksimal 10 orang dan disertai surat hasil swab antigen.

“Tolong dipahami, kebijakan ini diberlakukan semata-mata dalam upaya mencegah penyebaran virus corona. Karena ada peningkatan kasus positif untuk klaster hajatan sehingga harus diantisipasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya