SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SUKOHARJO</strong>&mdash;Pemkab Sukoharjo bakal mengoptimalkan berbagai program pelatihan kerja untuk menekan jumlah pengangguran terbuka. Pada 2017, persentase angka pengangguran terbuka di Sukoharjo mencapai 2,27 persen dan di bawah Provinsi Jateng sekitar 4,57 persen.</p><p>Para lulusan SMA diminta untuk mengikuti program pelatihan kerja yang dilaksanakan di Balai Latihan Kerja (BLK) Sukoharjo. Para peserta pelatihan kerja langsung disalurkan ke perusahaan yang membutuhkan.</p><p>&ldquo;Misalnya pelatihan menjahit yang diikuti para wanita yang berniat bekerja di pabrik tekstil. Mereka akan langsung disalurkan ke beberapa perusahaan tekstil di Sukoharjo,&rdquo; kata Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelbangda) Sukoharjo, Ahmad Hufroni, kepada <em>Solopos.com</em>, Senin (2/4).</p><p>Selain itu, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Sukoharjo selalu menggelar <em>job fair</em> secara berkala. Kegiatan<em> job fair</em> dilaksanakan tiga kali hingga empat kali dalam setahun untuk memfasilitasi para pencari kerja. Kegiatan <em>job fair</em> diikuti puluhan perusahaan yang diikuti belasan ribu pencari kerja di wilayah Soloraya.</p><p>&ldquo;Lowongan kerja di Sukoharjo tak pernah habis karena saking banyaknya perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Ini kondisi riil di lapangan,&rdquo; ujar dia.</p><p>Menurut Hufroni, terjadi tren berkurangnya jumlah pengangguran terbuka selama tiga tahun terakhir. Hal ini berimplikasi pada menurunnya angka kemiskinan yang mencapai 8,75 persen pada 2017. Targetnya, angka kemiskinan di Sukoharjo turun menjadi delapan persen pada 2018.Pencapaian jumlah pengangguran terbuka itu telah dipaparkan saat kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Sukoharjo pada akhir Maret.&nbsp;</p><p>&ldquo;Angka kemiskinan di Sukoharjo di bawah provinsi dan nasional. Persentase angka kemiskinan di Jateng sekitar 12,23 persen sementara nasional sekitar 10,12 persen,&rdquo; tutur dia.</p><p>Berdasarkan data Badan Pembangunan Stastistik (BPS) Sukoharjo, jumlah pengangguran terbuka pada 2014 mencapai 21.058 orang. Jumlah penggangguran turun menjadi 20.303 orang pada 2015. Hingga akhir 2017, jumlah pengangguran mencapai 19.000 orang-20.000 orang.</p><p>Sementara seorang warga Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Antok, mengatakan masyarakat lebih memilih bekerja di toko, pusat perbelanjaan atau mal dengan penghasilan pas-pasan dibandingkan menjadi buruh pabrik. Mereka gengsi bekerja sebagai buruh pabrik.&nbsp;Antok meminta instansi terkait mengedukasi para lulusan SMK yang memiliki soft skill agar memilih bekerja di pabrik.</p>

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya