Solopos.com, SUKOHARJO — Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya memastikan Pemkab akan menjamin keamanan mahasiswa asal Papua yang tengah menempuh pendidikan di wilayah Kabupaten Makmur.
Bupati telah meminta jajarannya untuk mendata sebaran pelajar asal Papua di Sukoharjo. Lingkungan pendidikan seperti lembaga perguruan tinggi menjadi salah satu konsentrasi para pelajar tersebut.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Di antara mereka ada yang menjadi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Universitas Veteran (Univet) Bangun Nusantara Sukoharjo serta sejumlah pendidikan tinggi lain di wilayah Sukoharjo.
“Kami tetap menjamin agar para mahasiswa asal Papua ini tetap mendapatkan hak mereka dalam belajar,” kata Wardoyo, Jumat (23/8/2019).
Sejauh ini, Bupati mengatakan kondisi Sukoharjo aman dan kondusif meskipun aksi protes mahasiswa asal Papua terjadi di sejumlah daerah sebagai reaksi peristiwa di Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Bupati mengimbau mahasiswa asal Papua di Sukoharjo tidak terprovokasi aksi protes di sejumlah daerah. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo menjamin keamanan para mahasiswa tersebut.
Sementara itu Kapolsek Kartasura AKP Sarwoko menyampaikan mulai mendata sebaran mahasiswa pendatang dari luar daerah di wilayah Kartasura termasuk asal Papua. Saat ini, mahasiswa yang terdata sebanyak 27 orang belajar di UMS dan 19 orang taruna di Akademi Pelayaran Nasional (APN).
Kepolisian menjamin keamanan para mahasiswa agar tetap belajar dengan nyaman tanpa gangguan. Hal ini juga berlaku untuk semua mahasiswa maupun pelajar di Sukoharjo. “Antisipasi saja agar para pelajar tidak terpengaruh kejadian di Jawa Timur dan Papua,” ungkapnya.