SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo, Etik Suryani didampingi jajarannya meninjau bazar olahan ikan di Pendapa Graha Satya Praja Kabupaten Sukoharjo, Rabu (23/11/2022). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SUKOHARJO — Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Kabupaten Sukoharjo menggelar lomba memasak ikan serta bazar olahan ikan untuk mengampanyekan gerakan gemar makan ikan.

Hal itu dilakukan guna menekan angka stunting yang ada di Kabupaten Jamu. Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mengatakan angka konsumsi ikan di kabupaten sukoharjo masih rendah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kegiatan tersebut diharapkan menjadi kampanye makan ikan di Sukoharjo.

“Yuk bantu pemerintah untuk menggelorakan cinta makan ikan dan suka makan ikan. Dari mulai ibu hamil, anak-anak balita umur 0-2 tahun,” terang Bupati Sukoharjo, Etik Suryani kepada para peserta dalam kegiatan tersebut di Pendapa Graha Satya Praja Kabupaten Sukoharjo, Rabu (23/11/2022).

Bupati Etik mengatakan, angka stunting di Kabupaten Sukoharjo pada 2020 sebesar 7,33%. Sementara dari hasil penimbangan serentak pada tahun 2021, angka stunting mengalami penurunan menjadi 7,11%.

Baca juga: PERTANIAN KLATEN : Dinas Pertanian Ajukan Tambahan 2.453 Ton Urea

Bupati Etik mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Sukoharjo, untuk turut serta dalam mendukung kegiatan peningkatan angka konsumsi ikan. Di antaranya melaksanakan budidaya ikan dengan memanfaatkan pekarangan.

Meningkatkan budaya makan ikan di keluarga secara bertahap, menganekaragamkan menu olahan ikan untuk menambah selera konsumsi ikan pada anggota keluarga. Serta kegiatan lainnya disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing.

“Kreativitas, inovasi panjenengan luar biasa. Saya melihat pengolahan ikan yang dulunya hanya di goreng saja sekarang sudah diolah menjadi berbagai varian. Baik itu di kukus, diolah menjadi rolade, kemudian dibuat seperti masakan jepang dan lainnya itu luar biasa,” terang Etik Suryani.

Dengan inovasi-inovasi tersebut diharapkan daya tarik konsumsi ikan akan bertambah. Lebih lanjut, dengan adanya lomba tersebut setidaknya bisa digunakan sebagai sarana sosialisasi gemar makan ikan.

Dikatakan Bupati, dampak stunting jangka pendek yaitu terhambatnya perkembangan, penurunan fungsi kognitif (kecerdasan), IQ rendah, penurunan fungsi kekebalan tubuh, dan gangguan sistem pembakaran serta berisiko terjadinya kematian pada masa balita.

Baca jaga: ALIH FUNGSI LAHAN : Sawah di Kota Madiun Terus Menyusut, Inilah Akibatnya…

Sementara, dampak stunting jangka panjang anak akan berisiko mengalami kegemukan pada usia dewasa sehingga rentan terhadap serangan penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, hipertensi ataupun diabetes.

Sementara itu, Kepala DPP Sukoharjo, Bagas Windaryatno mengatakan kegiatan tersebut diadakan guna memberikan ruang dan kesempatan berinovasi bagi para ibu bagaimana mengolah ikan yang lebih menarik dan menyenangkan bagi anak-anak.

“Ke depan kegatan ini akan kami tingkatkan terus ke tingkat bawah. Kami berharap tim penggerak PKK di tingkat kabupaten, kota juga bisa menggerakkan kampanye gemar makan ikan bisa tergerak secara massif,” ujar Bagas.

DPP telah melaksanakan kegiatan serupa setiap tahunnya namun dalam setiap pelaksanannya inovasi para ibu terkait pengolahan ikan menurutnya terus berkembang.

Dalam perlombaan itu diikuti oleh 24 peserta dengan masing-masing kecamatan di Kabupaten Sukoharjo mengajukan dua peserta. Para ibu menunjukkan kebolehannya mengolah ikan nila ataupun patin.

Baca juga: Dekat Waduk Gajah Mungkur, Plasa Wonogiri Jadi Tempat Favorit Memancing

“Ternyata inovasi dari ibu-ibu ini luar biasa. Dari tahun ke tahun perubahan sangat terlihat. Terbukti dari chef dan teman-teman penilai menentukan pilihan [pemenang] agak sulit, karena variasi menu, rasa dan tampilan cukup bagus,” terang Bagas.

Kegiatan tersebut dimenangkan oleh Juara Harapan tiga, Desa Makam Haji Kartasura, dengan perolehan hadiah sebesar Rp300.000.

Kemudian juara harapan dua dimenangkan oleh Desa Wirun, Mojolaban mereka mendaptakan hadiah uang tunai sebesar Rp400.000.

Hadiah senilai Rp500.000 disabet oleh Desa Serut, Nguter yang berhasil memenangkan peringkat harapan satu. Sementara juara ketiga Desa Sanggung, Gatak memperoleh Rp750.000 dengan predikat Juara III.

Juara kedua dalam perlombaan itu dimenangkan oleh Desa Laban, Mojolaban dengan perolehan hadiah uang tunai sebanyak Rp1 juta. Sementara Juara I dengan perolehan hadiah Rp1,5 juta dimenangkan oleh Desa Bentakan, Baki Sukoharjo.

Baca juga: Hasil Tangkapan Ikan di Saluran Irigasi Colo Sedikit, Warga Wonogiri Kecewa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya