Solopos.com, SUKOHARJO -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo bersama unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopinda) Sukoharjo, Jumat (18/10/2019), menggelar doa bersama untuk kelancaran pelantikan Presiden-Wakil Presiden, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, pada 20 Oktober 2019.
Acara doa bersama dihadiri unsur Forkopinda Sukoharjo, anggota bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (bhabinkamtibmas) dan anggota bintara pembina desa (babinsa) serta para kepala desa se-Sukoharjo. Sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Sukoharjo terlihat menghadiri acara tersebut.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Kapolres Sukoharjo, AKBP Bambang Yugo Pamungkas, mengatakan ada perubahan kultur masyarakat pascapemilu 2019. Perubahan kultur ini dipengaruhi hasil kontestasi politik yang berlangsung pada beberapa bulan lalu.
“Mestinya, masyarakat kembali merajut persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan sampai terjadi konflik atau gesekan antarwarga,” kata dia, Jumat.
Kapolres meminta masyarakat meningkatkan sistem kewaspadaan dan deteksi dini hingga tingkat rukun tetangga/rukun warga (RT/RW).
Kapolres mencontohkan pendatang baru wajib melapor dan menyerahkan fotokopi identitas kepada ketua RT. “Penyewa rumah indekos harus melapor kepada ketua RT. Sehingga Ketua RT bisa memantau perilaku warganya yang dianggap mencurigakan,” ujar dia.
Doa bersama itu juga dipanjatkan agar pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di 11 desa pada 31 Oktober 2019 berjalan kondusif dan lancar.
Sementara itu, Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, berharap prosesi seremoni pelantikan Presiden-Wakil Presiden berjalan lancar.
“Harapan saya kurang lebih sama. Kondisi keamanan kondusif serta masyarakat yang merajut persatuan dan kesatuan demi Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata dia.