SOLOPOS.COM - Petilasan Keraton Kartasura masuk nomine API 2017. (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO - Sejumlah kalangan di Kabupaten Sukoharjo mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat merevitalisasi kawasan cagar budaya benteng bekas Keraton Kartasura. Hal ini menyusul kondisi bangunan kawasan Keraton Kartasura tak terawat dan beberapa mengalami kerusakan.

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Moch. Samrodin menilai revitalisasi kawasan bekas Keraton Kartasura mendesak dikerjakan. Meskipun revitalisasi membutuhkan waktu dan biaya yang cukup besar mengingat kondisi kawasan cagar budaya ini kurang terawat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Manohara Pindah Agama?

"Perlu kerja keras dan biaya tidak sedikit untuk menghidupkan kembali bangunan bersejarah di Sukoharjo. Sebab bangunan tersebut sekarang kondisinya memang sangat memprihatinkan setelah lama tidak terawat," kata dia ketika berbincang dengan wartawan, Rabu (26/2/2020).

Dia menilai pentingnya melestarikan bangunan bersejarah sebagai bagian dari media pembelajaran terhadap generasi muda. Selain itu juga menjaga kelestarian sejarah bangsa. Menurut dia, upaya revitalisasi tidak bisa dikerjakan sepihak oleh daerah, melainkan diperlukan sokongan bantuan anggaran dari pemerintah provinsi (Pemprov) maupun pusat.

"Kawasan Keraton Kartasura ini sangat luas, kalau hanya mengandalkan anggaran Pemkab saja tidak mungkin. Sehingga butuh dikerjakan bersama dengan pusat atau provinsi," katanya.

Sadis! Terbakar Cemburu, Suami Colok Kemaluan Istri Pakai Kayu

Samrodin berharap kawasan Keraton Kartasura bisa menjadi area publik yang bisa dimanfaatkan warga untuk berbagai kegiatan. Sukoharjo banyak bangunan dan benda bersejarah. Seperti Keraton Kartasura, pesanggrahan langenharjo, dan lainnya. Keberadaannya tetap harus terus dilestarikan.

Desakan revitalisasi juga disampaikan anggota Paguyuban Warga Ageng Kartasura (Pawartos) Ruth Sahaya Sapujiyati. Dia mengaku prihatin dengan kondisi petilasan Keraton Kartasura.

"Warga menyadari di Kartasura ada petilasan yang memiliki nilai sejarah. Apalagi lebih tua dari pada Keraton Surakarta. Menilik kondisi petilasan yang kurang terurus, maka kami berharap ada revitalisasi," katanya.

DPRD Bikin Pansus Banjir Jakarta, Anies Baswedan: Sudah Surut

Ruth berharap nantinya petilasan Keraton Kartasura bisa dijadikan sebagai ruang publik. Dengan demikian masyarakat bisa berkunjung tidak hanya untuk berziarah, namun, juga untuk kegiatan lain. Seperti kegiatan wisata sejarah maupun diskusi.

"Kami ingin mengembalikan pelitasan sebagai ruang publik. Karena ada pendopo yang cukup luas. Sehingga kegiatan-kegiatan diskusi bisa dilakukan. Dengan dibersihkan warga bisa lebih nyaman dan tidak takut jika kemari," imbuhnya.

Kabar Baik, Jalan Randusari-Klaten Akan Dibenahi

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo Darno sebelumnya mengatakan pengelolaan bangunan sejarah sebagai tempat wisata akan dikoordinasikan pada lembaga terkait yang menangani cagar budaya. Sebab bangunan sejarah merupakan bangunan dilindungi dan tidak boleh dirusak.

“Pada intinya kami sepakat kalau bangunan sejarah itu perlu dilestarikan lebih dulu. Soal pengembangan apa kedepan masih perlu dipikirkan bersama,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya