Solopos.com, SUKOHARJO — Pemkab Sukoharjo akan memberikan bantuan biaya pendidikan kepada anak dari pasangan suami istri Cahyo Yulianto, 50 dan Wiwin Haryati, 48. Diketahui, pasutri itu tinggal dan tidur di kolong meja wedangan beserta anak-anak mereka.
Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, langsung datang meninjau keluarga tersebut dengan mendatangi wedangan yang menjadi usaha mereka di Kartasura, Jumat (17/9/2021). Bupati menawarkan sejumlah bantuan kepada keluarga tersebut. Salah satunya adalah menempati rusunawa, namun ditolak oleh pasutri tersebut.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Baca Juga: Donasi untuk Sekeluarga Tidur di Kolong Meja Wedangan Kartasura Terkumpul Rp32,6 Juta Sehari
Alasannya, jauh dari usaha wedangan mereka. Lokasi usaha berada di Kecamatan Kartasura, sementara rusunawa berada di Kecamatan Sukoharjo. Pertimbangan lainnya satu keluarga tersebut akan menempati rumah kontrakan yang disediakan Yayasan Kita Peduli.
Tak hanya menempati rusunawa, Bupati juga menawarkan beragam fasilitas usaha dan mengikutsertakan seluruh anggota keluarga dalam program Kartu Indonesia Sehat (KIS) APBD. Kemudian memfasilitasi biaya pendidikan bagi anak agar terus bersekolah. Serta memenuhi kebutuhan pokok dan menyiapkan fasilitas usaha.
“Semua kebutuhan kami siapkan, yang terpenting anak anak harus tumbuh dalam lingkungan yang lebih layak. Tidak dipinggir jalan seperti ini,” kata Bupati.
Pasangan suami istri ini diketahui memiliki 13 anak. Delapan anak kini tinggal bersamanya, dua sudah berkeluarga dan tiga sudah bekerja. Anak tertua berusia 30 tahun dan paling kecil berusia 6 tahun. Dari delapan anak yang tinggal bersamanya, tiga orang sekolah dasar (SD) dan satu anak SMP. Anak-anak pasutri ini sebagian besar tidak mampu menyelesaikan pendidikan hingga jenjang SMA, karena terimpit masalah ekonomi.
Baca Juga: Tak Cuma Dapat Bantuan Uang Buat Ngontrak, Sekeluarga Tidur di Wedangan Kartasura Juga Dapat Motor
Bupati Sukoharjo mendatangi lokasi ini karena mendapat dari pemerintah desa bahwa satu keluarga dengan 13 anak terlantar tidak memiliki tempat tinggal. Lima anak dari pasangan suami istri ini telah hidup mandiri, sedangkan delapan anak masih ikut tinggal di warung tersebut.
“Saya dapat laporan langsung cek ke lokasi. Sebelumnya juga sudah memerintahkan Dinas Sosial ke lokasi ini,” terangnya.