SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Yuni Sukowati menaiki sepeda gunung melintas di terowongan jalur kereta api (KA) di sebelah selatan Pasar Kota Sragen, Jumat (15/1/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Sragen menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2022 mencapai 4,29%-5,67%. Selain itu, angka kemiskinan juga ditarget turun dari 13,38% pada 2020 menjadi 12,74% pada 2021.

Kemudian, Pemkab Sragen juga mematok indeks pembangunan manusia (IPM) di angka 74,72 dan tingkat pengangguran terbuka turun dari 4,37% menjadi 4,31%.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penjelasan itu disampaikan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sragen 2022 yang diterima Solopos.com, Rabu (17/2/2021).

Baca juga: Hari Pertama Buka, Wisata Candi Sukuh dan Ceto Karanganyar Sepi Pengunjung

Bupati Sragen menjelaskan pertumbuhan ekonomi sejak 2015-2019 mengalami naik turun. Angka petumbuhan ekonomi per 2019 di angka 5,90%. Angka tersebut masih di atas angka rata-rata nasional dan Provinsi Jawa Tengah.

Namun, pada 2020-2021 diprediksi turun sehingga Bupati hanya berani menargetkan pertumbuhan ekonomi di 2022 maksimal 5,67%.

“Untuk angka kemiskinan di Sragen 2020 tertinggi di Soloraya di angka 13,38% karena adanya pandemi Covid-19. Kemiskinan Klaten yang sebelumnya di atas Sragen sekarang justru di bawah Sragen di angka 12,89%. Di 2021 nanti ditargetkan angka kemiskinan turun menjadi 12,74%,” ujar Yuni, sapaan Bupati Sragen, dalam paparannya.

Baca juga: Kraton Jogja Buka Pendaftaran Abdi Dalem, Ini Syaratnya

Berdasarkan data paparan Bupati itu, angka kemiskinan dari 2015-2019 mengalami tren turun dan baru di 2020 naik dari angka 12,79% menjadi 13,38%. Yuni menjelaskan IPM Sragen pada 2020 mencapai 73,95%.

Dia mengatakan IPM tersebut berada diurutan ke-13 di Jawa Tengah (Jateng) dan berada di atas rata-rata IPM Jateng di angka 71,87%. Angka IPM tersebut mengalami kenaikan terus setiap tahunnya sejak 2011.

Pengeluaran Perkapita

Dia menjelaskan IPM itu dihitung berdasarkan angka-angka, seperti umur harapan hidup di angka 75,71 tahun, harapan lama sekolah 12,83 tahun, rata-rata lama sekolah 7,65 tahun, dan pengeluaran perkapita sebesar Rp12,59 juta.

Yuni melanjutkan untuk tingkat pengangguran terbuka mengalami kenaikan di 2020 karena faktor pandemi Covid-19, yakni dari angka 3,34% di 2019 menjadi 4,75% di 2020. Tingkat pengangguran terbuka tertinggi di Sragen terjadi pada 2016 di angka 5,07%.

“Angka pengangguran di Sragen terhitung masih di bawah rata-rata pengangguran di Jateng yang mencapai 6,48%,” ujarnya.

Baca juga: Pelajar SMP Kendarai Motor Dihantam Bus di Sukoharjo Akhirnya Meninggal Dunia

Dia menjelaskan dari target tersebut Pemkab Sragen memprioritaskan empat pembangunan pada 2022, yakni meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam masa pandemi Covid-19; penanganan kemiskinan dan pemulihan kondisi ekonomi masyarakat.

Kemudian, penyediaan infrastruktur dasar dalam mendukung pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan peningkatan perekonomian daerah; dan peningkatan pelayanan publik melalui tata kelola pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya