SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Rumah Tak Layak Huni (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, SRAGEN—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen mengucurkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2013 senilai Rp4,9 miliar untuk perbaikan 1.225 unit kategori Rumah Tidak Layah Huni (RTLH) di Gemolong dan kecamatan lain di Kabupaten Sragen.

Masing-masing menerima Rp4 juta. Namun dana lima unit RTLH tidak dicairkan karena berbagai alasan. Informasi yang dihimpun Espos dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sragen, Gemolong mendapat alokasi 925 unit. Tersebar di dua kelurahan yakni Gemolong dan Ngembatpadas dan 12 desa lain di Gemolong.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Masing-masing kelurahan/desa memperoleh alokasi 65-69 unit. Namun dana lima unit RTLH tidak dicairkan, seperti 1 unit di Kwangen karena pemilik merantau, 1 unit di Kaloran karena pemilik menolak, dan tiga unit karena pemilik meninggal dunia dan tidak memiliki ahli waris, masing-masing 1 unit di Nganti dan 2 unit di Genengduwur. Sisa 300 unit dari total 1.225 unit dialokasikan ke kecamatan lain yang mendesak mendapat perbaikan rumah.

Hasil pantau Solopos.com di salah satu desa penerima RTLH di Gemolong, yakni Kalangan. Kondisi rumah yang menerima bantuan RTLH mayoritas berdinding anyaman bambu, lantai tanah, kayu penyangga atap lapuk dan lain-lain. Seperti kondisi rumah milik salah satu penerima bantuan RTLH, warga Dukuh Semi RT 007 Kalangan Gemolong, Lilik Marsono, 42.

Rumah berukuran 7 meter x 15 meter dihuni bersama empat anggota keluarga. Dia juga tinggal satu atap dengan kambing. Lilik mengaku senang menerima bantuan memperbaiki rumah warisan orangtua. Namun dia tidak menampik apabila Rp4 juta tidak dapat menyelesaikan seluruh persoalan.

“Nanti sedapatnya. Tapi saya prioritas perbaikan pondasi dan dinding karena masih anyaman bambu. Antisipasi angin kencang. Ini kami kerjakan gotong royong,” kata Lilik saat ditemui Espos di sela-sela mengerjakan pondasi rumah, Kamis (31/10).

Nahas dialami warga Dukuh Sendang RT 010, Tandur, 80, dan Ngadiyah, 70. Kakak dan adik berstatus janda lansia itu juga menerima RTLH. Namun rumah kadung roboh dan rata dengan tanah sebelum diperbaiki.

Saat kejadian, mereka duduk di teras untuk istirahat. Kepala Desa (Kades) Kalangan, Indriyanto, saat dihubungi Solopos.com mengatakan peristiwa terjadi beberapa jam setelah Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, membuka perbaikan RTLH di lapangan Kalangan. “Kedua nenek mengalami luka ringan. Mereka ditolong warga sekitar. Kami prioritas membangun rumah mereka supaya segera ditinggali,” kata dia.

Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, pada sambutan memaparkan data PPLS 2011 bahwa Pemkab Sragen menanggung 62.000 RTLH. Sebanyak 5.000 di antara di Gemolong. Bupati Agus menyebut Pemkab berupaya mengurangi tanggung jawab. Orang nomor satu di Sragen mengklaim alokasi RTLH di APBD Kabupaten Sragen meningkat dibanding enam tahun lalu atau 2007-2010.

Pemkab Sragen hanya mengucurkan Rp1,7 miliar untuk 778 RTLH. Jumlah itu terpaut jauh dibanding alokasi pada 2011-2013, Rp9 miliar untuk 2.262 unit. Namun Bupati Agus menekankan masyarakat jangan hanya mengandalkan Pemkab Sragen. Dia meminta pengusaha maupun warga ikut memikirkan lingkungan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya