SOLOPOS.COM - Ilustrasi (pedulisehati.com)

Pemkab Sleman masih menunggu dana untuk memperbaiki kerusakan.

Harianjogja.com, SLEMAN — Bencana longsor yang terjadi pada Kamis (10/11/2016) lalu mengakibatkan kerusakan sejumlah infrastruktur di beberapa titik. Selain longsor jembatan, talud, dan drainase, beberapa titik jalan juga berlubang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUP) Sleman, Mirza Anfanzuri menjelaskan, saat ini pihaknya masih menghitung jumlah kerugian dan perbaikan terkait kerusakan infrastruktur tersebut. Hal itu dilakukan lantaran dana yang tersisa di DPUP merupakan anggaran sisa akhir tahun.

“Jumlahnya sangat terbatas. Kami masih fokus memperbaiki lubang-lubang jalan atau kerusakan kecil,” katanya, Senin (14/11/2016).

Adapun perbaikan untuk infrastruktur yang membutuhkan dana besar, DPUP masih menunggu sisa dana akhir tahun tersebut. Menurutnya, infrastruktur yang masuk dalam prioritas perbaikan akibat longsor adalah talud di Jalan Rajimin dan jembatan di Jalan Samirin. Mirza mengatakan, sebisa mungkin instansinya akan menangani kerusakan yang ada sesuai kemampuan anggaran.
“Secepatnya akan kami lakukan perbaikan,” katanya.

Dia mendesak agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman menggunakan dana kebencanaan untuk menangani masalah tersebut. Jika dana kebencanaan digunakan, katanya, perbaikan bisa segera dikerjakan dan  kerusakan yang terjadi tidak semakin parah.

“Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD dan Dinas Sumber Daya Air Energi dan Mineral (SDAEM) untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat longsor,” tandasnya.

Kepala Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan Bagian Binamarga DPUP Sleman, Suwarsono menjelaskan, kerusakan akibat longsor di jembatan Denggung, jalan Samirin mulai ditangani. Penanganannya masih bersifat sementara dengan cara menaruh kantong-kantong pasir di sekitar jalan yang longsor tersebut.

“Itu dilakukan agar lubang longsoran tidak meluas. Sebab potensi longsor masih besar karena intensitas hujan turun masih tinggi,” jelasnya.

Menurutnya, jika di lokasi hujan turun cukup deras dikawatirkan lebar longsoran bertambah. Saat longsor terjadi pada Kamis (10/11/2016) lalu di Jembatan Denggung, katanya, lebar tanah yang longsor hanya lima sampai enam meter. Senin (14/11/2016) kondisinya semakin melebar menjadi tujuh meter.

Adapun kedalaman longsor di jembatan itu saat ini setinggi 10 meter. Potensi longsor di lokasi itu bisa lebih tinggi lagi karena area tersebut berdekatan dengan jalan raya nasional. “Di sana banyak kendaraan yang lewati. Getaran jalannya pun tinggi sehingga potensi longsor bisa semakin lebar,” ujarnya.

DPUP sendiri pada Senin (14/11/2016) memasang 200 karung penyangga di Jembatan Denggung. Kemudian bangunan talud selebar 15 meter yang roboh akan diganti dengan yang baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya