SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

LEBAK- Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, akhirnya menutup jembatan gantung “Indiana Jones”  Ciberang, untuk mencegah korban jiwa karena kondisinya sudah tidak layak akibat diterjang banjir sepekan lalu.

“Kami menutup jembatan itu dilintasi, karena khawatir anak-anak sekolah jatuh ke dalam Sungai Ciberang. Bahkan, jembatan itu kini dijaga oleh relawan taruna siaga bencana (Tagana) setempat,” kata Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya di Rangkasbitung, Senin (23/1/2012).

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Menurut dia, jembatan gantung yang berlokasi di Desa Sangiangtanjung, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak itu kondisinya rusak berat dan berbahaya.

Masalah jembatan gantung yang rusak ini menjadi keprihatinan banyak pihak karena anak-anak tetap melewatinya dengan cara merambat di kawat sling jembatan untuk mempersingkat waktu tempuh ke sekolah.

“Jika kawat sling jembatan itu putus dipastikan anak-anak jatuh ke sungai Ciberang dengan kedalaman antara satu sampai tiga meter,” katanya.

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Lebak membuka jalan alternatif sepanjang 400 meter yang menghubungkan Desa Sangiangtanjung ke Desa Pasirtanjung Kecamatan Rangkasbitung.

Bupati menyebutkan, pemerintah Kabupaten Lebak akan membangun jembatan gantung sepanjang 200 meter dengan alokasi APBD 2012 sebesar Rp1 miliar.

Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Lebak Wawan Kuswanto mengatakan, pemerintah daerah saat ini membangun jalan alternatif yang menghubungkan antardesa di wilayah itu dengan biaya sekitar Rp400 juta.  Antara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya