SOLOPOS.COM - Alat berat yang didatangkan Pemkab Kudus untuk menutup lubang bekas tambang bahan galian golongan C di Desa Klumpit, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Kamis (23/1/2020). (Antara-Akhmad Nazaruddin Lathif)

Solopos.com, KUDUS — Pemerintah Kabupaten Kudus berinisiatif menutup lubang di belas tambang bahan galian golongan C di Desa Klumpit, Kecamatan Gebog yang sebelumnya menyebabkan empat anak tewas tenggelam saat berenang di lokasi itu.

“Semua lubang bekas galian C di Desa Klumpit kami tutup semua agar kasus meninggalnya anak di lokasi bekas galian C tidak terulang,” kata Pelaksana Tugas Bupati Kudus M. Hartopo yang mendatangi lokasi galian C untuk mengawasi penutupan lubang bekas galian di Desa Klumpit, Kecamatan Gebog, Kudus, Jawa Tengah itu, Kamis (23/1/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Setelah peristiwa empat anak tewas tenggelam, Rabu (22/1/2020) sore, pada malam harinya langsung didatangkan alat berat untuk menutup semua lubang. Pemerintah Desa Klumpit juga diminta menghentikan kegiatan penambangan serta mengevakuasi alat berat dari lokasi penambangan.

Dengan penutupan kubangan bekas galian C tersebut, diharapkan tidak ada lagi peristiwa serupa mengingat saat ini sedang musim hujan sehingga cekungan bekas galian menjadi kubangan. “Kami juga berharap, warga sadar bahwa penambangan bisa mengakibatkan dampak negatif karena warga sendiri yang menjadi korban,” ujarnya.

Kapolres Kudus AKBP Catur Gatot Efendi mengungkapkan perizinan pihak penambang akan diperiksa guna mengetahui penanggung jawab tambang bahan galian golongan C di Desa Klumpit itu. “Jika nantinya terbukti ada pelanggaran dan ada unsur pidananya, tentu bisa diproses sesuai ketentuan,” ujarnya.

Sebelum ada peristiwa empat anak meninggal karena tenggelam di kubangan bekas galian C, warga setempat sudah melayangkan protes karena dinilai mengganggu. Seusai digelar pertemuan pada 29 November 2019, disepakati bahwa galian C tersebut akan ditutup, namun kenyataan di lapangan masih ada aktivitas penambangan.

Janji penambang bahan galian golongan C melakukan perataan tanah, terutama lubang bekas tambang, juga tidak direalisasikan hingga akhirnya menjadi kubangan besar setelah turun hujan. Lubang-lubang itu menjadi daya tarik anak-anak untuk mandi di lokasi nahas tersebut.

Tidak disangka, mereka justru meninggal karena tenggelam di lokasi tersebut yang diperkirakan memiliki kedalaman sekitar empat meter. Keempat korban tenggelam dimakamkan, Kamis, di permakaman umum desa setempat yang dihadiri ratusan warga serta teman sekolah korban.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya