SOLOPOS.COM - Ilustrasi (greenalvinashop.com)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/greenalvinashop.com)

KULONPROGO—Pemkab Kulonprogo dianggap tidak serius memberikan pendidikan kesehatan reproduksi (kespro) bagi para pelajar. Padahal kasus yang menjerat remaja itu makin sering terjadi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepada Harian Jogja, Koordinator Youth Forum Kulonprogo, Intan Novitasari Dewi mengatakan Pemkab Kulonprogo dianggap kurang serius memberikan pendidikan kespro di sekolah-sekolah.

”Selama ini pendidikan kespro tidak diwajibkan tapi bisa dibilang materi tambahan dan diberikan di sore hari. Akibatnya, tidak banyak yang berpartisipasi dalam materi tersebut, padahal sangat penting,” ujar dia, Senin (22/10/2012).

Menurut dia, ada baiknya jika materi pendidikan kespro dimasukkan ke dalam mata pelajaran muatan lokal, sehingga wajib diikut seluruh pelajar. “Kalau wajib kan mereka harus ikut, dan bisa memahami materi agar tidak salah jalan nantinya,” tambah dia.

Untuk memuluskan upaya tersebut, mereka sudah pernah menggelar audiensi dengan pihak Pemkab tapi sejauh ini belum ada tanggapan yang serius dari tuntutan para remaja. Tidak hanya itu, mereka juga terus memperjuangkan hak pendidikan bagi siswi yang hamil. Menurut kelompok tersebut, selama ini pihak sekolah bertindak diskriminatif dengan mengeluarkan siswi yang ketahuan hamil. Padahal pendidikan merupakan hak bagi siapa saja.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kulonprogo Wahyuni Indriastuti menjelaskan pendidikan kespro sangat diperlukan agar remaja memiliki pengetahuan yang memadai tentang pentingnya menjaga organ-organ reproduksi serta menanamkan nilai-nilai moral yang berkaitan dengan masalah seksualitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya