SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, KLATEN &ndash;</strong> Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapppeda) Klaten mengalokasikan anggaran Rp6 miliar untuk mencetak 1.110 wirausaha baru. Mereka berasal dari 101 desa miskin di Klaten.</p><p>Kepala Bapppeda Klaten, Bambang Sigit Sinugroho, menerangkan 1.110 warga miskin di 101 desa miskin akan mendapatkan pelatihan keterampilan, bantuan alat, hingga bantuan permodalan. Mereka diproyeksikan menjadi wirausaha baru untuk menanggulangi persoalan kemiskinan di desa. "Anggarannya hampir Rp6 miliar untuk 101 desa miskin. Nanti tiap desa ada yang mengirimkan 10-15 orang," kata dia, saat ditemui wartawan di kantor Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan, Selasa (27/3/2018).</p><p>Bapppeda tidak mematok jenis usaha yang bakal dikembangkan. Keberadaan usaha disesuaikan tiap kecamatan mengacu pada potensi masing-masing wilayah.</p><p>Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten juga mendorong UKM agar mengembangkan promosi dan cakupan pemasaran melalui Internet atau secara dalam jaringan (daring). Bapppeda menggandeng Bagian Perekonomian Setda Klaten dan Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM untuk merintis digitalisasi pasar UKM.</p><p>Kepala Desa (Kades) Nglinggi, Sugeng Mulyadi, mengatakan keberadaan UKM binaan Wahid Foundation (Wahid) memperkuat pemberdayaan perempuan dalam membangun kemandirian ekonomi keluarga. Pengembangan UKM itu sejalan dengan visi Desa Nglinggi sebagai kawasan ekonomi baru.</p><p>Sejumlah strategi dilakukan Sugeng untuk memperkuat keberadaan UKM di Nglinggi seperti menghadirkan motivator Edy Sulistyanto, pemilik Amigo grup, untuk menumbuhkan dan mengembangkan kewirausahaan. Pemerintah desa juga menggelar pelatihan keterampilan memasak berbasis ikan meliputi vilet nila, steak lele, krupuk lele asam manis nila, dan lainnya dari guru Jurusan Boga SMKN 3 Klaten.</p><p>Tak hanya itu, Pemdes juga bekerja sama dengan BRI Klaten guna sosialisasi program pembiayaan modal KUR dan manajemen keuangan. Pemdes memberikan bantuan modal usaha bergulir (simpan pinjam) kepada PKK RW untuk pengembangan UKM. "Setiap rapat maupun kegiatan desa, kebutuhan snack dan konsumsinya dipesankan dari UKM di Nglinggi secara bergantian. Kami juga bikin pelatihan TI bagi ibu-ibu mengenai penjualan daring hingga mendirikan pujasera [pusat jajanan selera rakyat]," beber dia.</p><p>Ia menilai kehadiran Wahid menjadi semacam energi baru bagi Nglinggi. Wahid banyak berperan mulai dari proses pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUB), pemilihan usaha, pelatihan keterampilan, pelatihan manajemen keuangan dan manajemen usaha, pengemasan, pemasaran, bantuan alat, hingga menyelenggarakan bazar dan permodalan melalui Koperasi Cinta Damai (KCD).</p><p>"Selain itu, Wahid juga mengupayakan bantuan modal melalui Kemendes PDTT dan kementerian terkait. Wahid juga memberikan penghargaan bagi sembilan desa termasuk Nglinggi yang telah mendeklarasikan sebagai Desa Damai berupa dana Rp35 juta untuk membangun Rumah Aquaponik. Aquaponik diharapkan mendukung agrowisata di Desa Nglinggi tepatnya di kompleks perikanan Nglinggi," beber Sugeng.</p><p>Kades Gemblegan, Purwanto, mengatakan Pemdes berencana bikin pelatihan teknis terkait pemasaran. Tak hanya itu, Pemdes Gemblegan juga mengupayakan pendirian tempat untuk memajang produk-produk UKM setempat. "Kami berharap melalui serangkaian usaha ini, perempuan lebih berdaya dan bisa menjadi agen perdamaian di Desa Gemblegan. Mereka juga bisa lebih mandiri," harap Kades.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya