Solopos.com, KLATEN — Pemkab Klaten di bawah kepemimpinan Bupati Sri Mulyani mengukir prestasi di bidang pengendalian jumlah penduduk dan Keluarga Berencana (KB). Hal itu dibuktikan dengan disabetnya penghargaan Manggala Karya Kencana Tahun 2020 oleh Pemkab Klaten, Senin (29/6/2020).
Penghargaan tersebut dikeluarkan bersamaan munculnya surat Kepala BKKBN Nomor 491/I/TU.06/G2/2020 tertanggal 29 Juni 2020. Beberapa indikator penilaian yang diterapkan BKKBN antara lain syarat administrasi, aspek komitmen, dan capaian kinerja.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Hari Ini Dalam Sejarah: 15 Juli 1099, Tentara Salib Menguasai Yerusalem
Dari beberapa indikator tersebut, capaian kinerja menjadi penyumbang poin penilaian terbanyak di Klaten. Dengan begitu, poin penilaian akhir mencapai lebih dari 80%.
"Ibu Sri Mulyani merupakan figur kepala daerah yang memiliki kepedulian dan berkomitmen sungguh-sungguh terhadap program KKBPK Bangga Kencana di Kabupaten Klaten," kata Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dissos P3AKB) Kabupaten Klaten, M Nasir, kepada Solopos.com, Rabu (15/7/2020).
Honda CRV Facelift Akhirnya Diperkenalkan di Thailand, Indonesia Kapan?
Hal senada dijelaskan Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penduduk dan KB Dissos P3AKB Klaten, Retno Setyaningsih. Pencapaian penghargaan tersebut menjadi rekor baru bagi Pemkab Klaten di bawah komando Sri Mulyani.
"Penyematan penghargaan masih menunggu waktu yang tepat. Penghargaan ini menjadi puncak rangkaian pemkab dalam rangka mengendalikan jumlah penduduk dan KB. Ini akan memotivasi terus ke depannya," katanya.
Honda CRV Facelift Akhirnya Diperkenalkan di Thailand, Indonesia Kapan?
Penghargaan kepada Pemkab Klaten itu diserahkan Bidang Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Bangga Kencana dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Beberapa indikator penilaian penghargaan Manggala Karya Kencana Tahun 2020, yakni syarat administrasi dan aspek komitmen yang meliputi jumlah anak, bentuk kelembagaan, persentase dukungan APBD, terlaksananya mekanisme operasional, tersusun grand design pembangunan kuantitas penduduk.
Di samping itu ada aspek prestasi pencapaian program, seperti jumlah peserta baru.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
