SOLOPOS.COM - Pemerhati pengembangan kain lurik Klaten, Dr Rahayu Retnaningsih, SPd, MPd tampak anggun dengan busana lurik bercita-cita menjadikan Kecamatan Pedan sebagai kawasan wisata fashion lurik yang mendunia. (Solopos.com/Humas Setda Klaten)

Solopos.com, KLATEN – Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten sudah lama dikenal luas sebagai daerah sentra produksi tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) dengan motif utama lurik. Kini model bisnis di daerah tersebut menguat menjadi kawasan indutsri lurik terpadu.

Pemkab Klaten pun terus mendukung pengembangan potensi lurik di wilayah tersebut. Yakni dengan menggandeng Peneliti Evaluasi Pendidikan (PEP) dan Pendidikan Seni Rupa (PSR) Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tim terdiri dari pemerhati pengembangan kain lurik Klaten, Dr Rahayu Retnaningsih, SPd, MPd Dr. Rahayu Retnaningsih, S.Pd, M.Pd. Didukung Tim PKM Dr. Moh Rusnoto Susanto, S.Pd, M.Sn dan Grace Flora Putrianti, S.Psi, M.Psi melakukan pendampingan kepada pelaku tenun lurik di Pedan, Klaten.

Tim pun membuat rumusan bagaimana mengembangkan desain lurik dalam menjawab tantangan persaingan trend fashion global? Tujuannya agar lurik Klaten semakin dilirik semua kalangan masyarakat. Tidak sekada fashion namun ke arah terbentuknya kawasan indusri lurik terpadu sebagai kawasan wisata. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan dilirik masyarakat internasional.

Minimalkan Penyimpangan, Elektronifikasi Bansos jadi Solusi

Dibutuhkan rumusan yang pas, mengingat saat ini masa pandemi Covid-19. Di mana hampir semua sentra produksi dan bisnis mengalami penurunan. Baik produksi dan distribusi yang berimbas pada pendapatan perajin.

Ada sejumlah permasalahan yang ditemui di lapangan. Di antaranya perlu penguatan brand lurik Pedan, Klaten, sebagai kawasan industri sekaligus wisata terpadu. Belum maksimalnya sistem E-Commerce dalam sistem marketing communication (marcom). Di mana ini berimbas pada peningkatan omzet dan strategi bisnis.

Manten Mubeng Sumur, Tradisi Tak Lekang Oleh Zaman di Desa Randulanang Klaten

Kain lurik diproduksi dengan ATBM menjadi cirikhas produk lurik di Klaten yang diminati wisatawan asing. (Solopos.com/Humas Setda Klaten)

Perlindungan Hak Intelektual

Tidak hanya itu tim peneliti yang juga mendampingi para pelaku industri lurik, menemukan bahwa belum ada perlindungan hak intelektual pada tiap produk unggulan. Kemudian pendampingan inovasi desain lurik perlu lebih intensif agar dapat berpatisipasi dalam pameran tingkat nasional maupun internasional. Sehingga lurik belum dilirik sebagai objek kajian dalam publikasi ilmiah berskala internasional.

Tim memperoleh hibah PKM dari DRPM Ristek Dikti tahun pendanaan 2020, selama satu tahun terlibat aktif sebagai team work pada program ini. Mereka banyak membantu para pelaku tenun lurik Klaten, baik teknis maupun strategis.

Yakni dengan membuat program penguatan Strategi Branding Lurik Pedan sebagai rintisan kawasan industri-wisata terpadu. Tim juga melakukan maksimalisasi sistem E-Commerce dalam penguatan sistem marcom, sebagai upaya meningkatkan omzet penjualan dan penguatan strategi bisnis.

TPS Unik Pilkada Solo 2020, Mulai dari Sadar Prokes hingga Piala Dunia U-20

Tak hanya itu, tim juga melakukan sosialisasi regulasi dan pendampingan perlindungan hukum terkait hak intelektual (HKI). Caranya dengan melalui registrasi HKI pada tiap produk unggulannya. Kemudian melakukan pendampingan inovasi desain secara intensif dalam event pameran nasional dan internasional.

Termasuk, tim melakukan publikasi ilmiah berskala internasional (baik seminar maupun jurnal). Tim melakukan pendampingan melalui workshop secara berkala dan senantiasa berorientasi pada permasalahan yang dihadapi Mitra yakni perajin tenun lurik Klaten.Pendampingan ini diharapkan mampu membantu Mitra dalam menyelesaikan permasalahan baik teknis maupun non teknis.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya