SOLOPOS.COM - Pengunjung menikmati salah satu wahana di waterpark Umbul Pluneng, Kecamatan Kebonarum, Rabu (23/12/2020). Pemkab memastikan objek wisata tirta ditutup lagi mulai Kamis (24/12/2020). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Para pengelola objek wisata air hanya bisa pasrah dengan keluarnya surat edaran (SE) bupai tentang penutupan kembali objek wisata tirta pada masa pandemi Covid-19. Harapan bisa memperoleh cuan selama libur panjang perayaan Natal dan tahun baru akhirnya pupus.

Seperti di objek wisata Umbul Pluneng, di Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum. Menjelang libur panjang akhir tahun, ada penambahan karyawan pada objek wisata yang dikelola Badan Usaha Milik (BUM) Desa Tirta Sejahtera itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bendahara BUM Desa Tirta Sejahtera, Agnes Febbi, mengatakan Umbul Pluneng sebelumnya kembali dibuka pada 19 Oktober 2020 setelah tutup sejak pertengahan Maret 2020. Protokol kesehatan ketat diterapkan pada objek wisata itu.

Begini Ceritanya Bangunan Di Area Gerbang Tol Sambungmacan Sragen Sampai Dibongkar Paksa

Pengunjung diwajibkan mengenakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun di air yang mengalir, pengecekan suhu tubuh, hingga diminta terus menjaga jarak. Pengunjung juga diwajibkan mengisi angket untuk keperluan screening.

Anak berusia di bawah dua tahun tak diizinkan masuk. Sementara jumlah pengunjung dibatasi. “Maksimal 200 orang dari kapasitas normal mampu menampung 600an orang,” kata Febbi saat ditemui di Umbul Pluneng, Rabu (23/12/2020).

Rata-rata jumlah pengunjung sejak buka lagi di masa pandemi Covid-19 sekitar 300 orang per hari. Sementara, tiket masuk sejak buka pada Oktober lalu dinaikkan dari Rp5.000 menjadi Rp10.000/orang.

Pembukaan kembali Umbul Pluneng membuat lega 30 karyawan yang selama ini pendapatannya bergantung pada bergulirnya Umbul Pluneng. Belum lagi para pedagang yang ada di sekitar objek wisata tersebut. Pembukaan kembali itu juga mengurangi beban biaya operasional perawatan objek wisata seperti pengurasan kolam yang menelan biaya hingga Rp8 juta per bulan.

Menjelang musim libur panjang perayaan Natal dan tahun baru, pengelola sudah mempersiapkan penambahan karyawan untuk mengantisipasi melonjaknya jumlah pengunjung hingga semakin memperketat protokol kesehatan. Jumlah penambahan karyawan sekitar 10 orang.

Tunggu Surat Resmi

Belum sempat karyawan tambahan itu bekerja, berhembus kabar objek wisata air di Klaten kembali ditutup. Febbi menjelaskan pengelola Umbul Pluneng masih menunggu surat resmi dari pemkab ihwal penutupan kembali wisata tirta di Klaten.

“Rencana ditutup kami harus patuh karena sudah menjadi aturan. Kami juga tidak mau wisata air jadi klaster baru. Sebenarnya menyayangkan. Eman-eman sebenarnya karena protokol kesehatan diperketat. Ya sebaiknya dipikirkan lagi [penutupan wisata tirta] karena kami ada 30 karyawan menggantungkan hidup dan nasibnya ekonomi di sini. Ada pedagang di sekitar juga,” ungkap dia.

Cegah Persebaran Covid-19, Babinsa Bentakan Sukoharjo Semprot Disinfektan di Lingkungan Sekitar

Salah satu pengunjung Umbul Pluneng, Saeful, 29, mengatakan selama ini rutin mengunjungi Umbul Pluneng dua kali dalam sepekan. Dia mengaku tak khawatir dengan persebaran Covid-19. “Tergantung kehati-hatian masing-masing orang,” kata Saeful.

Saeful menyayangkan keputusan penutupan kembali objek wisata air termasuk Umbul Pluneng. Apalagi umbul tersebut belum lama ini dibuka kembali setelah berbulan-bulan tutup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya