SOLOPOS.COM - Ilustrasi bantuan (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN-Pemkab Klaten mendapat bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) sebesar Rp39 miliar pada 2014. Jumlah itu naik sebesar Rp3 miliar dibanding tahun sebelumnya senilai Rp36 miliar.

Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Klaten, Sunarno, mengatakan bantuan keuangan tersebut sudah masuk dalam APBD kabupaten 2014. Namun, saat ini Pemkab masih memproses kelengkapan persyaratan untuk pencairan dana itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Tahun ini, kami mendapat bantuan keuangan sebesar Rp39 miliar dari Pemprov Jateng. Jumlahnya naik dibanding tahun lalu yang nilainya Rp36 miliar. Kami tidak tahu penyebabnya apa karena banyak atau sedikitnya besaran bantuan keuangan itu merupakan kewenangan dari provinsi,” katanya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (12/2/2014).

Sebab, lanjut dia, penerima bantuan keuangan tersebut sudah ditentukan dari provinsi melalui usulan-usulan dari berbagi pihak. Bantuan itu bisa berupa bantuan untuk pendidikan, sarana dan prasarana, serta kebutuhan di desa. Saat ini, pihaknya sedang menyiapkan kelengkapan persyaratan untuk pencairan dana tersebut.

Sementara, Kepala Bidang Anggaran DPPKAD Klaten, Wardoyo, mengatakan bantuan keuangan sebesar Rp39 miliar itu sudah masuk dalam APBD 2014 dan dianggarkan untuk belanja tidak langsung dan belanja langsung. Untuk belanja tidak langsung terdiri atas pos belanja hibah sebesar Rp2,2 miliar, bantuan sosial sebanyak Rp585 juta, dan bantuan keuangan untuk pemerintah desa sebanyak Rp21,7 miliar. Sedangkan alokasi untuk belanja langsung sebesar Rp14,4 miliar.

“Terkait dana bantuan keuangan dari provinsi itu, kami telah mengalokasikan dana pendamping sebesar Rp705 juta. Dana pendamping itu sesuai instruksi pemerintah provinsi,” katanya ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu.

Menurutnya, besaran bantuan itu berdasarkan usulan dari berbagai pihak diantaranya SKPD, anggota dewan, dan bahkan masyarakat yang langsung mengirim proposal ke provinsi. Oleh sebab itu, penerima bantuan keuangan tersebut telah ditentukan provinsi berdasar by name by address.

Di sisi lain, ia menyatakan penggunaan bantuan keuangan pada 2013 hanya tersisa Rp22 juta dari total 36 miliar. Ia menyatakan adanya sisa anggaran itu karena ada beberapa faktor. Seperti proyek pembangunan sarana dan prasarana yang tidak bisa dilaksanakan karena faktor alam atau saat musim penghujan.

“Selain itu, bisa juga penerima bantuan keuangan yang ditunjuk provinsi tidak segera mencairkan dana sehingga turunnya mepet dengan akhir tahun. Jadi tidak bisa diselesaikan akhir tahun dan pembangunan diteruskan tahun selanjutnya,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya