SOLOPOS.COM - Pengendara melintas di ruas jalan sisi selatan Alun-alun Klaten, Rabu (12/2/2020). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Rencana penataan pedagang kaki lima (PKL) di Alun-alun Klaten terus bergulir. Sementara, para pedagang berharap rencana penataan tak seperti konsep yang saat ini direncanakan pemkab.

Pemkab berencana menata PKL di alun-alun ke sisi selatan yang berdekatan dengan Taman Kota Klaten serta sebagian jalan sisi timur. Sementara, sisi barat dan utara steril dari PKL dan dikhususkan untuk lokasi parkir. Kawasan rumput serta jalur pedestrian berlantai keramik juga diharuskan steril dari PKL.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Raffi Ahmad Kesal Jadi Korban Hoax Website Berbahasa Turki

Pedagang diberikan kesempatan berjualan mulai pukul 15.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB. Sesuai rencana, sisi selatan alun-alun atau berdekatan dengan Taman Kota Klaten khusus pedagang kuliner. Ada 74 lapak yang masing-masing berukuran 3 meter x 3 meter pada kedua sisi badan jalan. Pemkab sudah memberikan penanda lapak dengan mengecat warna-warni badan jalan. Pemkab bakal menyiapkan tenda kuliner yang mudah dibongkar pasang.

“Ketika lapak dibuka, nanti ruas jalan ditutup total. Pada bagian tengah kawasan itu ada jalan untuk pejalan kaki. Penutupan ruas jalan setiap harinya dilakukan pukul 14.00 WIB-05.00 WIB. Di luar jam tersebut, jalan bisa digunakan untuk lalu lintas,” kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Klaten, Wahyu Prasetyo, saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (12/2/2020).

Petani Madiun Bikin Alat Pengusir Tikus Ramah Lingkungan

Sementara, sisi timur alun-alun dimanfaatkan untuk penataan pedagang aksesoris, pakaian, sandal, dan sejenisnya. Pemkab menyiapkan 23 lapak berukuran 2 meter x 3 meter untuk pedagang di sisi timur. Lokasinya memanfaatkan sebagian badan jalan.

Di sisi timur juga digunakan untuk menempatkan PKL yang menjajakan jasa permainan. Mereka bakal ditempatkan pada trotoar sisi timur yang berlantai paving. “Untuk sisi timur ini tidak ada penutupan arus lalu lintas saat pedagang mulai beroperasi,” jelas Wahyu.

Wahyu mengatakan Pemkab sudah melakukan pendataan PKL alun-alun yang berjumlah sekitar 241 pedagang. Dia mengatakan saat ini pemkab masih menyiapkan sarana dan prasarana rencana penataan PKL itu. Sarana dan prasarana itu meliputi tenda, lampu, serta pembenahan drainase.

Salah satu pedagang Alun-alun Klaten, Yanto, mengatakan PKL alun-alun siap untuk dilakukan penataan. Hanya, para PKL tak sepakat dengan rencana penataan yang memindahkan pedagang ke badan jalan. Selama ini, tepi badan jalan termasuk di sisi selatan alun-alun digunakan untuk parkir kendaraan pengunjung.

“Kalau mau ditata mangga, tetapi jangan di jalan yang selama ini menjadi kantong parkir. Kalau seperti itu nanti akan mematikan pedagang,” jelas pedagang es tersebut.

Selain mengurangi kawasan yang selama ini menjadi kantong parkir, kondisi jalan di sisi selatan alun-alun kerap tergenang air meskipun cepat surut. Dia mencontohkan seperti beberapa hari lalu ketinggian air di jalan sekitar 30 sentimeter.

Dia sepakat jika penataan dilakukan sesuai lokasi yang selama ini digunakan untuk berjualan para PKL yakni di kawasan berlantai paving mengelilingi kawasan alun-alun. “Pada lokasi yang selama ini untuk berjualan saja dilakukan penataan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya