SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sunarna (Dokumentasi)

Bupati Klaten, Sunarna (Dokumentasi)

SOLO—Bupati Klaten, Sunarna, mengancam menghentikan pasokan air dari mata air Cokro ke PDAM Solo, karena PDAM Solo belum membayar setoran kontribusi selama 12 bulan sepanjang 2012 senilai Rp4,1 miliar dari PDAM Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelumnya, PDAM Solo keberatan dengan rencana pemberlakuan revisi sumbangan. ”Kontribusi Pemkot ke Pemkab Klaten selama ini dihitung sumbangan pihak ketiga, yakni sekitar Rp1,5 miliar per tahun. Itu diambil dari laba PDAM,” terang Singgih, Senin (3/12/2012).

Menurut Singgih, nilai tersebut dihitung 15% dari harga dasar air lama yakni Rp1.100 per meter kubik. Kini harga air telah mencapai Rp1.700 per meter kubik.

Singgih tak menampik Solo sangat bergantung pada mata air Cokro. Dia mengungkapkan suplai air dari Cokro kepada Kota Bengawan mencapai 380 liter per detik atau setara 40% total suplai air.

Selain Cokro, PDAM mengandalkan suplai dari sumur dalam sebanyak 400 liter per detik dan pengelolaan Sungai Bengawan Solo sebanyak 150 liter per detik. ”Saat ini kami masih memiliki sisa debit 90 liter per detik. Musim hujan seperti sekarang justru menjadi berkah karena kualitas air dari Bengawan Solo semakin baik.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya