SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono, saat memberikan pernyataan tentang melarang masyarakat Karanganyar berhalalbihalal, Senin (18/5/2020). (Solopos/Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Pemkab Karanganyar akan melakukan uji coba program sekolah bersahabat dengan Covid-19 pada awal Juni atau sebelum pelaksanaan PPDB tahun 2020.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menuturkan telah menyelenggarakan rapat koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Karanganyar perihal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2020 dan kenaikan kelas.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Hendak Cabuli ABG Jaten, Warga Pasar Kliwon Solo Ditangkap Polres Karanganyar

Saat rapat tersebut, Bupati menyampaikan rencana perihal kegiatan belajar mengajar (KBM) di Kabupaten Karanganyar. Menurutnya siswa belajar di rumah sudah cukup lama atau sekitar dua bulan.

"Saya mencoba membangkitkan spirit anak-anak. Karena selama ini offline. Guru kan tidak bisa diganti daring, teknologi apapun. Murid senang ketemu bapak ibu guru. Ini saya coba bikin simulasi kegiatan belajar mengajar di sekolah pada awal Juni nanti," kata Juliyatmono saat berbincang dengan wartawan di ruang kerjanya Rabu (20/5/2020).

Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Karanganyar itu berencana melakukan simulasi KBM di kelas di sejumlah sekolah. Jam masuk sekolah siswa akan dibagi menjadi pagi dan siang. Dia mencontohkan siswa masuk pukul 08.00 WIB dan pulang pukul 11.30 WIB pada shift satu. Siswa yang masuk pada shift dua dijadwalkan masuk pukul 12.30 WIB hingga pukul 15.30 WIB.

Ganjar Sesalkan Bupati Karanganyar Izinkan Salat Idulfitri di Lapangan

"Uji coba satu sampai dua sekolah dulu awal Juni. Masuk dibuat bergilir untuk mengatur jarak tempat duduk di kelas supaya tidak berhimpitan. Jadi misal satu ruang 40 siswa menjadi 20 siswa saja per kelas. Ingin uji coba itu sebelum kenaikan kelas atau PPDB," tutur dia.

Uji Coba Sekolah di Karanganyar

Yuli, sapaan akrabnya, berharap simulasi itu dapat membantu pelajar memahami protokol pencegahan persebaran Covid-19 selama belajar di sekolah. Mereka tetap boleh belajar di sekolah tetapi wajib mengenakan masker, menjaga jarak antarteman, rajin cuci tangan pada air yang mengalir, dan menjaga kesehatan.

"Kami minta anak-anak masuk supaya di sekolah mau belajar menjaga jarak, memakai masker. Itu yang saya sebut bersahabat dengan Covid-19. Bikin perdaban baru, yakni belajar tentang kesehatan, menghilangkan kejenuhan di rumah. Sampel di beberapa kecamatan lalu kami lihat reaksi anak-anak. Belajar berdamai dengan Covid-19," jelas dia.

Pasar Palur Karanganyar Disidak, Tim Gabungan Temukan Susu Kedaluwarsa

Hal senada disampaikan Kepala Disdikbud Karanganyar, Tarsa. Dia menyampaikan kekhawatiran perihal pembelajaran melalui daring. Salah satu kekhawatirannya adalah konsentrasi dan komitmen setiap anak berbeda saat belajar. Oleh karena itu, Pemkab berencana menyimulasikan cara belajar bersahabat dengan Covid-19.

"Budaya baru hidup di tengah Covid-19. Pakai masker, cuci tangan menggunakan sabun, menjaga jarak, dan jaga kesehatan. Akan kami simulasikan di sekolah. Pembelajaran di rumah secara daring kan hingga 29 Mei. Kemungkinan awal Juni uji coba karena 13 Juli itu sudah tahun ajaran baru. Persiapan setelah Lebaran ini merubah budaya pola hidup di sekolah," tutur Tarsa saat berbincang dengan wartawan Selasa (19/5/2020).

Tetapi, Disdikbud Karanganyar harus memastikan sarana kesehatan di sekolah lengkap. Seperti, penyemprotan lingkungan sekolah secara rutin, protokol kesehatan, peralatan penunjang, dan lain-lain. Tarsa mencontohkan sekolah wajib mengadakan thermometer gun untuk mengecek suhu tubuh siswa maupun guru dan tenaga pendidikan sebelum masuk lingkungan sekolah.

Pemkab Bakal Gelar Salat Idulfitri di Alun-Alun Karanganyar, Bupati Juliyatmono Jadi Khotib

"Sarana kesehatan ada. Penyemprotan, protokol kesehatan menjadi nomor satu. Kami pantau. Suhu badan dicek. Sekolah bisa beli [thermometer gun] menggunakan anggaran BOS. Kami menciptakan budaya tetapi siswa diikenalkan dulu dengan budaya baru itu. Supaya awal tahun ajaran baru nanti tidak canggung."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya