SOLOPOS.COM - Ilustrasi distribusi elpiji kemasan tabung isi 3 kg (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar akan mengajukan tambahan kuota elpiji 3 kilogram (kg), guna mengantisipasi lonjakan kebutuhan saat menjelang Ramadan hingga Lebaran mendatang.

Saat ini, Pemkab memastikan stok elpiji bersubsidi itu masih aman dan terkendali di tengah kenaikan harga elpiji nonsubsidi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Pemkab Karanganyar, Sri Asih Handayani, menyebut kenaikan harga elpiji nonsubsidi dapat memicu lonjakan permintaan elpiji 3 kg atau sering disebut gas melon, meski tak signifikan.

“Tidak terlalu terpengaruh [permintaan gas subsidi karena kenaikan harga gas nonsubsidi]. Sejauh ini stok kita masih aman,” kata dia ketika dijumpai di ruang kerjanya, Selasa (8/3/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Pemkab Bantul Waspadai Migrasi ke LPG Bersubsidi

Koordinasi telah dilakukan Pemkab Karanganyar bersama pihak terkait seperti Pertamina, Hiswana Migas, agen, serta pangkalan mengenai ketersediaan elpiji baik subsidi maupun nonsubsidi. Ia mengatakan pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan elpiji. Peningkatan ini diprediksi akan semakin signifikat Ramadan hingga Lebaran nanti.

“Wisata kuliner mulai ramai lagi dan ini berdampak pada peningkatan kebutuhan elpiji terutama yang bersubsidi. UMKM juga bergeliat,” kata dia.

Berbagai upaya disiapkan Pemkab Karanganyar untuk mengantisipasi lonjakan permintaan gas melon. Pemkab tengah mengajukan tambahan kuota elpiji tiga kg ke BPH Migas melalui Pemprov Jawa Tengah.

Pengajuan penambahan kuota ini dilakukan agar tidak terjadi kelangkaan gas melon saat Ramadan hingga Lebaran nanti. Tahun ini, Kabupaten Karanganyar mendapatkan alokasi 37.777 ton elpiji 3 kg. Jumlah ini meningkat dibanding tahun lalu sebanyak 35.900 ton. Sejauh ini penyaluran elpiji 3 kg diklaim masih terkendali.

Baca Juga: Warga Sukoharjo Pengguna Elpiji 12 Kg Beralih ke 3 Kg, Ini Sebabnya

“Bupati akan berkoordinasi dengan Pemprov Jateng supaya ada evaluasi serapan elpiji subsidi. Tujuannya agar BPH Migas memberikan rekomendasi kenaikan alokasi ke Kabupaten Karanganyar,” kata dia.

Selain mengajukan penambahan kuota elpiji bersubsidi, Pemkab Karanganyar akan mengintensifkan pengawasan terhadap peredaran gas melon. Pengawasan diperketat di kawasan perbatasan.

Pemkab juga meminta pangkalan menjual barang elpiji bersubsidi itu hanya kepada pengecer langganan. Hal ini supaya menjaga ketersediaan dan antisipasi lonjakan kebutuhan elpiji tiga kg di tengah kenaikan elpiji nonsubsidi.

“Jangan sampai kenaikan harga nonsubsidi elpiji, membuat penanganan elpiji subsidi kewalahan. Beberapa antisipasi sudah disiapkan. Termasuk menertibkan pengecer yang menjadi langganan pangkalan,” kata Sri Asih.

Baca Juga: Kebutuhan Elpiji 3 Kg di Wonogiri Meningkat Lebihi Stok Pangkalan, Ada Apa Ya?

Pihaknya juga menekankan hal sama kepada SPBU dan agen. Mereka diminta tetap konsisten menyalurkan sesuai alur dan sasaran yang telah ditetapkan. Di Karanganyar terdapat 30 SPBU dan 16 agen penjual elpiji 3 kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya