SOLOPOS.COM - Banjir di bantaran Sungai Bengawan Solo wilayah Daleman RT 007/RW 006, Banaran, Ngringo, Jaten, Karanganyar,  Kamis (4/2/2021). (Solopos-Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Solusi untuk mengatasi banjir di Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar adalah dibangunnya parapet di sisi timur. Parapet ini berfungsi menghalangi limpasan air Bengawan Solo ketika meluap.

Mengingat urgensi parapet tersebut,  Karanganyar akan kembali mengajukan usulan pembangunan parapet tersebut ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Usulan serupa pernah diajukan BPBD namun belum dikabulkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Hartoko, mengatakan wilayah di Kecamatan Jaten yang berada di dekat Bengawan Solo selalu menjadi langganan bencana banjir setiap musim hujan. “Kami melihat memang statusnya sudah urgen [dibangun parapet] untuk kawasan tersebut. Karena setiap tahun itu sudah menjadi langganan. Penduduk di kawasan tersebut sudah pasti kena banjir kalau musim hujan apalagi kalau curah hujan sedang tinggi dan berdurasi lama,” jelas Hartoko mewakili Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Sundoro kepada Solopos.com, Minggu (21/2/2021).

Baca juga: Terdampak Tol Solo-Jogja, Pemilik Lahan di Ngasem Karanganyar Dapat Rp16,2 Miliar

Menurut Hartoko, pihaknya sudah mengajukan usulan pembangunan parapet keBBWSBS pada 2018/2019. Namun, belum ada respons resmi terkait usulan tersebut. “Apalagi yang sisi barat [wilayah Solo] itu kan sudah dibangun parapet. Kalau sisi timur [wilayah Karanganyar] tidak dibangun parapet juga dampaknya akan lebih besar untuk wilayah di sisi timur. Seharusnya kalau melihat antisipasi kedua sisinya dibangun parapet. Tidak hanya sisi barat,” imbuh dia.

Belum Tentu Direalisasikan

Tahun ini BPBD mencoba mengajukan kembali usulan pembangunan parapet sisi timur Bengawan Solo ke BBWSBS. “Rencana kami ajukan kembali. Tapi tetap semua itu kan butuh proses, belum tentu bisa secepatnya direalisasikan. Tapi kami usaha terus dan berupaya untuk mitigasi. Karena segala hal terkait kebencanaan itu menjadi tanggung jawab kami,” kata dia.

Baca juga: Pesangon Tak Sesuai Aturan, 148 Karyawan Kena PHK Mengadu ke Pemkab Karanganyar

“Selain mengajukan parapet, kami saat ini hanya bisa memonitor dan mengedukasi warga untuk terus waspada kalau musim hujan dengan durasi lama. Kami juga rutin mengecek early warning system [EWS] untuk memastikan kalau masih berfungsi normal sebagai tanda peringatan warga,” ungkap dia.

Lebih jauh Hartoko membeberkan kecamatan lain yang rawan banjir setiap musim hujan adalah Kebakkramat, Gondangrejo, dan Tasikmadu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya