SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ramadan (Muhammad Arif Pribadi/JIBI/Antara)

Solopos.com, KARANGANYAR – Pemkab Karanganyar akan melaksanakan program tarawih keliling atau tarling pada Ramadan tahun ini meskipun masih dalam masa pandemi Covid-19.

Tetapi, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, hanya memperbolehkan tim dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar saja yang menyelenggarakan tarling. Pemerintah kecamatan dan desa, kata Bupati, tidak diperbolehkan menyelenggarakan tarling.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Saya akan tarling terbatas. Roadshow tarling terbatas. Rombongan saya sedikit. Hanya ke 17 kecamatan di tempat yang sudah disiapkan. Tarling di desa dan kecamatan jangan. Biar [tarling] di masjid masing-masing saja," kata Bupati saat berbincang dengan wartawan, Rabu (31/3/2021).

Baca juga: Kuliner Legend Soto Girin Sragen: Eksis Sejak 1953, Pantang Dilewatkan!

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar rutin menyelenggarakan tarling setiap Ramadan. Tahun ini, Bupati mengaku sudah mempersiapkan tarling sesuai protokol kesehatan pandemi Covid-19. Bupati menyampaikan akan memanfaatkan momen tarling ke-17 masjid di 17 kecamatan itu untuk menyosialisasikan program vaksinasi Covid-19.

"Sambil melihat dari dekat, sosialisasi program dan pentingnya vaksinasi Covid-19. Saya bisa sambil mendengar, mengevaluasi dari masyarakat. Kami sudah persiapkan," ungkap dia.

Baca juga: Harga Gabah Anjlok, Ini Saran Untuk Petani Klaten

Tarawih Boleh Digelar

Yuli, sapaan akrabnya, mempersilakan masyarakat melaksanakan tarawih di masjid masing-masing atau masjid terdekat dengan tempat tinggal. Tetapi, Yuli mengingatkan tentang penerapan protokol kesehatan selama melaksanakan tarawih di masjid. Beberapa hal yang menjadi sorotan adalah masker, tempat cuci tangan maupun hand sanitizer, membawa sajadah sendiri, dan menata jarak.

"Tempat-tempat ibadah dipersiapkan dengan baik. Silakan dipergunakan sebaik mungkin. Justru di tengah situasi ini jauh lebih khusyuk. Tentu harus memperhatikan prokes. Ini edukasi yang aplikatif, bagus. Jemaah hanya 50% dari kapasitas itu esensinya jaga jarak. Datang ke masjid harus bersih, wudu, dan lain-lain. Ceramah tidak perlu terlalu lama. Selesai segera pulang," ungkap dia.

Baca juga: Bupati Karanganyar Tidak Melarang Perantau Mudik Lebaran 2021

Yuli juga mempersilakan masyarakat melaksanakan iktikaf di masjid. Tetapi, dia menyarankan masyarakat melaksanakan iktikaf di rumah masing-masing.

"Iktikaf di masjid boleh kalau prokes terjaga dengan baik. Pengawasan dikembalikan mengacu PPKM Mikro. Kalau di RT itu tidak ada kasus ya silakan. Tetapi kalau ada kasus Covid-19 ya perlu diperhatikan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya