SOLOPOS.COM - Sejumlah pemulung memungut sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukosari, Jumantono, Karanganyar. (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Penutupan paksa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukosari di Desa Sukosari, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, oleh warga setempat pada Senin (10/10/2022) kemarin bukanlah kali pertama. Warga pernah melakukan hal serupa pada Senin, 16 Maret 2020 lalu.

Akar persoalannya sama. Warga merasa terganggu dengan keberadaan TPA Sukosari yang sudah oveload sampah. Banyak warga yang mengeluh sakit diduga berasal akibat dari aktivitas TPA.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Koordinator Aksi, Purwanto, dalam penutupan yang pertama menjelaskan aksi tersebut didasari keluhan warga yang terdampak pengelolaan sampah yang tidak maksimal. Mereka menuntut pengelolaan sampah yang bagus dan limbah cair yang keluar harus bersih.

Ia juga meminta kompensasi kesehatan untuk warga dan perhatian kepada lingkungan sekitar TPA Sukosari Karanganyar. “Banyak warga yang sakit dan macam-macam sakitnya. Sejak Januari hingga Februari 2020 itu ada sekitar 70 orang yang sakit. Dampaknya sampai ratusan keluarga karena untuk hitungan jiwa sampai ribuan,” beber dia.

Hanya sehari, warga kembali membuka blokade jalan menuju TPA Sukosari. Ini dilakukan setelah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karanganyar berjanji akan mengelola lebih baik sampah agar tak mengganggu warga.

 

Baca Juga: TPA Sukosari Ditutup Warga, Begini Respons Bupati Karanganyar

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, kala itu mengakui TPA Sukosari tak layak lagi menampung sampah dan harus ditutup. Sebagai gantinya, Bupati sudah menyiapkan lahan baru untuk menampung dan mengolah sampah warga Bumi Intanpari.

Lahan baru itu tak jauh dari TPA Sukosari. Saat Bupati diwawancarai pada 23 Mei 2022 situasinya masih dilakukan penaksiran harga alias appraisal karena lahannya milik warga dan harus dibebaskan. Pembebasan lahan itu ditarget terealisasi tahun ini.

Di lahan itu nantinya beroperasi mesin pengolah sampah hibah dari Pemerintah China. Mesin itu belum dioperasikan karena membutuhkan lahan plus operatornya. “Sekarang sedang mencari operatornya,” kata Bupati.

Hingga saat ini, belum ada informasi terkait progres rencana pembangunan TPA baru itu. Pun dengan progres pembebasan lahannya.

Baca Juga: TPA Sukosari Ditutup, Ini Lokasi Baru Pengolahan Sampah di Karanganyar

Dua Tahun Tanpa Ada Solusi

Kini kejadian serupa terulang. Warga Dusun Sukosari kembali melakukan penutupan TPA pada Senin kemarin karena tuntutan mereka tak dipenuhi. Masalah yang muncul sejak dua tahun lalu belum juga terselesaikan.

Banyaknya kapasitas sampah yang diangkut per hari masih menjadi masalah serius Pemkab Karanganyar. Rata-rata setiap hari ada 170 ton sampah yang dibuang ke TPA Sukosari. Lahan TPA yang seluas 4,3 hektare itu pun kini sudah dipenuhi sampah. Pengolahan menjadi tak optimal. Sampah hanya ditumpuk.

Bupati Juliyatmono kembali berjanji menyiapkan skema penanganan sampah di TPA Sukosari. “Saya sudah dengar. Memang di sana itu (TPA Sukosari) sudah lama over kapasitas. Masyarakat di lingkungan sekitar tentu terganggu,” kata dia, Selasa (11/10/2022).

Baca Juga: Overload, Pemkab Karanganyar Larang Warga Buang Sampah di TPS Pasar

Ia berencana mengundang warga untuk membahas persoalan sampah di TPA Sukosari. Pemkab ingin meminta masukan warga bagaimana solusi penanganan TPA Sukosari.

“Apa saja yang dibutuhkan dan diinginkan masyarakat di sana. Semua akan kita ajak dialog,” kata Bupati.

Soal terganggunya kesehatan warga, ia juga berjanji akan mengikutsertakan warga di sekitar TPA dalam kepesertaan BPJS Kesehatan. “Kesehatan akan kita periksa. Kemudian terganggu kesehatannya kita beri BPJS semuanya,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya