SOLOPOS.COM - Situasi antrean pengunjung di depan loket dan pintu masuk Grojogan Sewu, Tawangmangu, Karanganyar Minggu (9/8/2020). (Solopos/Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Di saat pengelola tempat wisata di Karanganyar berupaya menarik wisatawan sebanyak mungkin untuk kembali menggairahkan ekonomi, Pemkab Karanganyar justru mengupayakan sebaliknya.

Pemkab ingin pengelola destinasi wisata di Karanganyar menaikkan harga tiket saat libur akhir tahun. Tujuannya jelas, untuk mengendalikan jumlah pengunjung agar tidak terjadi kerumunan yang bisa menjadi media penyebaran Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dinas Pariwisata  Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar sebelumnya telah mengeluarkan imbauan itu. Namun, belum semua pengelola tempat wisata mau menaikkan harga tiket. Hanya sebagian yang menaikkan. Justru, sebagian lainnya ada yang memberikan diskon harga tiket.

Jelang Libur Akhir Tahun, Pengelola Wisata Karanganyar Belum Berencana Naikkan Harga Tiket

Disparpora belum mau menyerah. Mereka berencana mengeluarkan surat edaran resmi atau menggelar musyawarah untuk membahas gagasan tersebut pada awal Desember 2020. “Sifatnya itu hanya ajakan atau imbauan. Bukan suatu keharusan. Tapi ini demi kepentingan mereka juga. Soalnya, kalau muncul klaster wisatawan, siapa yang paling terdampak? Ya pengelola wisata dan usaha-usaha mitra mereka. Makanya, ini kami lakukan demi kelangsungan usaha sektor pariwisata di tengah pandemi,” beber Kepala Disparpora Karanganyar, Titis Sri Jawoto, ketika ditemui Solopos.com di Rumah Dinas Bupati Karanganyar Senin (16/11/2020).

Satgas Covid-19 Mandiri

Meskipun semua pengelola wisata dan hotel akan diajak bermusyawarah, menurutnya, destinasi wisata yang didorong untuk menaikan harga utamanya objek wisata populer. Pasalnya, objek-objek tersebut dapat menarik minat pengunjung yang sangat banyak.

Jatim Park 3 Buka Lagi, Harga Tiket Lebih Murah Hlo!

“Tapi saya lihat sudah banyak yang menaikan harga. Khususnya penginapan. Saya merasakan sendiri karena ada kerabat saya dari Kalimantan ingin liburan di Karanganyar dan menyewa vila. Awalnya, harganya Rp1,5 juta jadi Rp3 juta sampai Rp5 juta. Walaupun terlihat negatif, tapi ini bagus untuk antisipasi persebaran Covid-19 tanpa mengurangi pendapatan mereka walaupun ada langkah pembatasan pengunjung,” imbuh dia.

Selain itu, Titis juga mengimbau agar kinerja Satgas Covid-19 mandiri dari pengelola wisata tidak kendur. Pasalnya, tim tersebut menjadi salah satu aspek penting antisipasi adanya klaster wisatawan.

Senin Besok Objek Wisata Pura Mangkunegaran Dibuka Lagi, Ini Harga Tiketnya

“Pastinya untuk satgas mandiri itu penting. Harus terus giat. Banyaknya destinasi wisata dan pengunjung yang diprediksi datang ini tenaga pemerintah tidak akan cukup. Harus ada bantuan dari pengelola sendiri,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya