SOLOPOS.COM - RUSAK -- Akibat terhentinya proyek pembangunan Islamic Center, bangunan masjid yang sudah berdiri kini terbengkalai dan mulai rusak. Foto diambil beberapa waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/Suharsih)

Wonogiri (Solopos.com) – Pemkab Wonogiri siap mengkaji ulang rencana pembangunan Islamic Center di Giriwono, Wonogiri yang diprakarsai mantan Bupati Wonogiri, H Begug Poernomosidi, pada 2010.

RUSAK -- Akibat terhentinya proyek pembangunan Islamic Center, bangunan masjid yang sudah berdiri kini terbengkalai dan mulai rusak. Foto diambil beberapa waktu lalu. (JIBI/SOLOPOS/Suharsih)

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal ini menyusul tak jelasnya kelanjutan proyek itu sementara bangunan masjid cikal bakal pusat kajian Islam itu sudah hampir setahun mangkrak. Belum lagi soal lahan pengganti lapangan yang dipertanyakan warga. Masjid dan Islamic Center itu bakal menghabiskan seluruh lahan publik berupa lapangan olahraga di belakang kantor Kelurahan Giriwono.

Kepada wartawan, Minggu (15/5), Bupati Wonogiri H Danar Rahmanto mengaku belum tahu persis mengenai proyek pembangunan Islamic Center itu. Kendati demikian, dia mengatakan akan mengkaji lebih jauh. “Jika memang keberadaannya dibutuhkan oleh masyarakat, ya mungkin bisa dilanjutkan. Tapi kalau tidak, maka mungkin perlu diganti proyek lain yang lebih dibutuhkan,” kata Danar.

Danar menambahkan jika nanti pembangunan itu dilanjutkan, entah sebagai Islamic Center atau proyek lain, tentunya lahan eks-banda desa itu akan dicarikan penggantinya. Bagaimanapun lahan itu merupakan fasilitas umum yang dibutuhkan warga.

Ditemui pada kesempatan yang sama, Ketua DPRD Wonogiri, Wawan Setya Nugraha mendukung Pemkab untuk mengkaji ulang rencana pembangunan Islamic Center. Menurutnya, pembangunan Islamic Center memiliki niat baik, yaitu meningkatkan keimanan dan kajian tentang Islam di Wonogiri.

“Tapi saya melihat ada sesuatu yang kurang benar dalam hal ini, sehingga mestinya ada suatu pengkajian, termasuk dari sisi prosedur, karena yang digunakan untuk membangun proyek itu adalah lahan aset Pemkab,” kata Wawan. Lebih jauh, Wawan menyarankan jika proyek itu hendak dilanjutkan, Pemkab agar berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Dia menyebut di antaranya Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan lembaga keagamaan lainnya, mesti dilibatkan dalam pengkajian.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga Giriwono, Wonogiri mempertanyakan kelanjutan proyek Islamic Center di lapangan olahraga belakang kantor kelurahan setempat. Proyek itu sudah dimulai dengan pembangunan masjid di tengah lapangan pada awal 2010 lalu. Namun hingga kini masjid itu tak pernah dimanfaatkan, bahkan kondisinya sangat mengenaskan, mangkrak dan rusak.

Meski pernah dikatakan Begug, pembangunan masjid dan Islamic Center nantinya tidak akan memakai uang APBD, melainkan dari pihak ketiga, tapi pembangunan itu dilakukan di lahan milik publik. Warga berharap kejelasan mengenai kelanjutan proyek itu, di mana lahan pengganti untuk lapangan yang saat ini sudah ada masjid di tengahnya itu dan sebagainya.

shs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya