SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja sedang menyelesaikan pengerjaan proyek pembangunan Taman Lalu Lintas di Kawasan Taman Kota Wonosari, Kecamatan Wonosari. Kamis (8/6/2017). (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Pemkab Gunungkidul akan membangun Taman Lalu Lintas.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas akibat kurangnya pemahaman terhadap rambu lalu lintas coba disiasati oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul dengan melakukan edukasi dini. Sebagai bahan edukasi, Pemkab sudah menyiapkan Taman Lalu Lintas di Kawasan Taman Kota Wonosari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga : PEMKAB GUNUNGKIDUL : Angka Laka Lantas Tinggi, Taman Lalu Lintas Jadi Media Pembelajaran
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul, Irawan Djatmiko menjelaskan, untuk pembangunan Taman Lalu Lintas, pemerintah menghabiskan dana Rp459 juta. Proyek tersebut di bawah kewenangan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM) DIY dan dilaksanakan oleh DLH Gunungkidul. Dan anggaranya berasal langsung dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017.

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara itu, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Gunungkidul, AKP Samiyono menyambut baik adanya pembangunan taman lalu lintas.

“Menurut saya itu [Taman Lalu Lintas] lebih efektif sebagai sarana edukasi langsung bagi anak-anak,” kata dia, Jumat (9/6/2017).

Terlebih, Taman Lalu Lintas nantinya dapat disosialisasikan dan dimanfaatkan untuk para pelajar Taman Kanak-Kanak (TK) dan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) untuk mengenalkan aturan lalu lintas sejak dini. Namun demikian menurut dia perlu peran serta guru, Pemkab dan juga Polres untuk pemanfaatannya.

“Taman Lalu Lintas ini merupakan miniatur dari jalan yang sesungguhnya, ada sarana rambu-rambu dan APILL. Maka dengan belajar langsung, anak-anak akan lebih mudah menerima dan mengingat tentang perturan lalu lintas,” ujarnya.

Namun demikian, hal itu tidak dapat secara langsung bisa mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas yang tinggi setiap tahunnya. Menurutnya pendekatan melalui edukasi itu dampaknya baru akan dirasakan pada beberapa tahun ke depan.

“Kalau dari sekarang sudah mulai dijalankan secara terus menerus, maka lima sampai dengan 10 tahun yang akan datang akan lahir generasi yang tertib berlalu lintas. Prilaku yang sopan dan santun di jalan, sehingga secara otomatis hal itu akan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas,” kata Samiyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya