SOLOPOS.COM - Ilustrasi antiradikal (Dok/JIBI/Solopos)

Pemkab Gunungkidul melalui pihak kecamatan turun tangga menangani aktivitas yang meresahkan warga.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Pihak Kecamatan akan menjadi fasilitator dialog mengenai Majelis Tafsir Alqur’an (MTA) Pakelrejo. Menyusul anggapan warga Dusun Pakelrejo, Piyaman, Wonosari bahwa kegiatan MTA telah meresahkan warga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini dikemukakan oleh Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Gunungkidul, Iskanto, Kamis (22/10/2015). Keputusan ini berdasarkan pembahasan internal yang sudah dilakukan segenap Muspida dan Kecamatan.

Ia menerangkan, dialog yang difasilitasi oleh pihak kecamatan akan mengundang warga sekitar, dan pengurus MTA. Dialog itu akan membahas akar permasalahan hingga solusi yang akan diambil.

“Baik FKUB, Kesatuan Bangsa dan Politik, Kepolisian juga akan ikut dalam dialog bersama ini. Untuk waktu pelaksanaan, kami serahkan kepada pihak kecamatan,” ungkapnya.

Pihaknya berharap dialog akan mencapai hasil yang bisa mengakomodir semua pihak.

Sementara itu Camat Wonosari, Iswandoyo menyatakan pihaknya meminta agar aktivitas di MTA untuk sementara dihentikan. Langkah ini bukan berarti sebuah pelarangan, melainkan untuk menciptakan suasana kondusif, mengingat warga setempat merasa resah dengan aktivitas MTA.

Untuk melaksanakan kegiatan, sambungnya, pengurus MTA, tidak harus meminta izin kepada masyarakat setempat. Meski demikian, mereka tetap harus dapat menyampaikan pemberitahuan secara resmi kepada warga, bahwa ada aktivitas keagamaan di lokasi tersebut.

“Untuk sementara waktu, aktivitas dihentikan hingga ada dialog dan tercapai kesepakatan. Pembahasan sedianya dilaksanakan setelah Pilkades usai digelar,” terangnya.

Pengajian Majelis Tafsir Al Qur-an (MTA) Pakelrejo yang ada di Dusun Pakelrejo, Desa Piyaman, Wonosari, beberapa waktu lalu didemo warga sekitar, karena dianggap meresahkan.

Sempat terjadi dialog antar warga dan pengurus yang berlangsung alot. Persoalan ini, kemudian bukan hanya menjadi persoalan warga dusun, melainkan sedang dilakukan pembahasan di tingkat pemerintah kabupaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya