SOLOPOS.COM - Sejumlah warga melihat banjir yang terjadi dari luapan Sungai Besole di Dusun Besari, Siraman, Wonosari. Jumat (22/1/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Pemkab Gunungkidul perlu merevitalisasi Sungai Besole

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul gagal mendapatkan penghargaan adipura di tahun ini. Kegagalan ini terjadi karena masih banyak catatan yang harus diperbaiki sehingga nilai yang diperoleh tidak mencukupi untuk memperoleh penghargaan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu catatan ini di antaranya menyangkut keberadaan Sungai Besole yang membelah Kota Wonosari. Sungai itu dinilai belum mencerminkan kebersihan lingkungan sehingga  berpengaruh terhadap penilaian adipura.

Sekretaris Fraksi Handayani Gunungkidul Anton Supriyadi mengatakan, keberadaan Sungai Besole masih sangat kumuh. Hal ini  terlihat dari warna air hingga lokasi aliran yang digunakan sebagai tempat pembuangan limbah rumah tangga.  Kondisi itu dipeparah dengan sedimentasi tanah sehingga keberadaan sungai tidak berfungsi normal.

“Ini belum adanya tanaman pakan ternak yang ditanam sehingga menambah kesemerawutan sungai,” kata Anton kepada Harianjogja.com, Jumat (25/8/2017).

Menurut dia, jika pemkab ingin meraih adipura, keberadaan Sungai Besole harus benar-benar diperhatikan. Salah satunya dengan melakukan revitalisasi sungai dan mengembalikan fungsi sebagaimana mestinya. Anton tidak menampik untuk melakukan hal tersebut tidaklah mudah sehingga harus didukung semua pihak, mulai dari pemerintah hingga elemen masyarakat.

“Harus ditata lagi. Selain dilakukan pengerukan, kawasan sungai tidak boleh lagi untuk pembuangan limbah rumah tangga. Caranya dengan dibuatkan saluran insatalasi limbah rumah tangga. Saya yakin kalau bisa ditata dan dibersihkan, maka upaya mendapatkan adipura akan lebih mudah,” kata Politisi Nasdem ini.

Dia menambahkan, revitalisasi Sungai Besole hanya salah satu bagian untuk mendapatkan adipura. Namun, di sisi lain kebersihan lingkungan secara menyeluruh juga harus diperhatikan. “Ini bukan hanya menjadi tugas  dari Dinas Lingkungan Hidup, namun seluruh OPD di pemkab harus ikut membantu sehingga program dapat lebih maksimal,” tutur Anton.

Terpisah, salah seorang warga Wonosari, Maharsi Kresna Sanjaya mengaku sependat apabila dilakukan program revitalisasi Sungai Besole. Menurut dia, program revitalisasi sangat penting, selain mengembalikan fungsi sungai, upaya tersebut juga dapat mencegah terjadinya banjir saat musim penghujan. “Ini yang harus diwaspadai bersama. Semakin banyaknya sedimentasi yang terjadi, maka potensi banjir semakin tinggi. Jadi upaya normalisasi harus dilakukan,” katanya.

Krisna mengungkapkan, jika program normalisasi dapat diwujudkan maka keindahan wilayah perkotaan akan semakin terlihat. “Kalau seperti sekarang masih kurang karena kondisinya masih belum bagus,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya