Selasa, 1 November 2011 - 08:47 WIB

Pemkab Grobogan antisipasi turunnya harga panen

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi. (dok Solopos)

ilustrasi. (dok Solopos)

Grobogan (Solopos.com)--Pemkab Grobogan mulai mempersiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi turunnya harga panenan petani di musim tanam (MT) I. Mengingat curah hujan saat ini cukup tinggi.

Advertisement

“Memang petani sering dihadapkan pada harga yang merosot ketika panen padi di periode Januari-Maret. Hal itu dikarenakan, kadar air (KA) hasil panenan yang sangat tinggi akibat curah hujan,” terang Bupati Grobogan Bambang Pudjiono didampingi Kabag Humas Sugeng, Senin (31/10/2011).

Curah hujan yang tinggi saat panen memang menurunkan kualitas panen yang berdampak pada harga jual. Sebagai contoh, lanjutnya, di tahun 2011 , angka kehilangan panen dan pasca panen mencapai 13,5 persen.

“Kita berharap pada 2012 saat panen, angka kehilangan panen bisa turun  1,5 persen sehingga hanya 12 persen saja,” ujarnya.

Advertisement

Untuk mengantisipasi turunnya harga jual saat panen Januari-Maret, sambung Bupati, Pemkab telah mempersiapkan sejumlah langkah antisipasi. Salah satunya dengan memfungsikan kembali lumbung desa yang ada.

“Lumbung desa yang ada saat ini berjumlah 118 unit. Dari jumlah tersebut, 45 unit diantaranya telah dibangun lumbung desa secara permanen. Sehingga diharapkan bisa untuk menyimpan hasil panen hingga harga jual membaik,” paparnya.

Upaya lainnya, lanjut dia, adalah dengan menambah alat panen dan pasca panen. Seperti penggunaan alat pengering yang saat ini jumlahnya ada 37 unit, ditambah power threser (mesin perontok/penggiling padi) sebanyak 191 unit.

Advertisement

Tidak hanya itu, Pemkab juga melakukan terobosan dengan melaksanakan program Gerakan Peningkatan produklsi Pangan Berbasis Koorporasi (GP3K). Program ini memfasilitasi kelompok tani mulai dari pengolahan tanah sampai dengan penanganan panen dan pemasaran.

“Tahun ini program GP3K dilaksanakan dengan menggandeng Perum Perhutani Grobogan dengan luas lahan 600 hektare. Kemudian dengan PT Pertani  2.000 Ha, PT Petro kimia Gresik, 1.500 Ha dan PT SHS, 2.000 Ha,” ungkap Bupati.

(rif)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif