SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WONOSARI : Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul
membutuhkan sekitar 6 juta bibit pohon  untuk menanggulangi lahan
kritis yang mencapai 6.000 hektare, dari total wilayah seluas 148.536
hektare.
Hal ini dikemukakan oleh Syamsudin, Kepala Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Pemkab Gunungkidul pada Harian Jogja kemarin. Dari kalkulasi
perkiraan itu, kata Syamsudin,  satu hektare lahan kritis membutuhkan
6.000 bibit tanaman untuk kebutuhan konservasi dan rehabilitasi.
Beberapa wilayah yang menjadi prioritas digencarkan berbagai kegiatan
konservasi dan rehabilitasi diantaranya zona Bukit Seribu meliputi
Kecamatan Girisubo, Rongkop, Tepus, Saptosari, Tanjungsari dan sebagian
Kecamatan Ponjong di wilayah selatan.
Fokus konservasi dan rehabilitasi ini , menurut Syamsudin, dilakukan
dengan mengacu pada imbauan pemerintah pusat  yang menginstruksikan
agar 30% wilayah Gunungkidul segera diupayakan penghijauan.
Syamsudin memastikan untuk zona utara Gunungkidul sudah cukup
tertangani dari luas hutan rakyat di Gunungkidul seluas 30.000 hektare.
Zona ini juga sudah mendapatkan sertifikasi hutan lestari di beberapa
desa, seperti Desa Kedungkeris Kecamatan Nglipar dan dua desa lain
yakni Desa Dengok Kecamatan Playen termasuk Kecamatan Panggang.

Bantuan bibit 
Sedangkan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Gunungkidul M Joko Sasono
dengan konservasi lingkungan dan penghijauan persoalan kurangnya
ketersediaan air bisa ikut teratasi.
Karenanya Joko sangat mengapresiasi  bantuan bibit pohon jati sebanyak
10.000 dari Perum Pegadaian yang diterimanya kemarin.   Pasalnya,
bantuan bibit akan ikut mensukseskan progam konservasi lahan di
GUnungkidul. “Nantinya 30% lahan dapat dihijaukan,” tukasnya.
Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan langsung oleh pimpinan
Perum Pegadaian Wilayah Jateng DIY Suryatmo. Dalam kesempatan itu, dia
berharap bantuan tersebut akan membantu progam penghijauan yang
dicanangkan oleh Pemkab Gunungkidul.
Selain bantuan bibit, Perum Pegadaian juga memberikan bantuan berupa
satu unit mobil tangki dengan kapasitas 3.000 liter.  Tak hanya itu
saja, Perum Pegadaian juga merencanakan akan membuat dua buah sumur
untuk memenuhi kebutuhan air.
Sementara itu Kepala Bagian Humas, Protokol, dan Rumah Tangga Pemkab
Gunungkidul; CB Supriyanto optimistis target tersebut dapat tercapai. 
CB Supriyanto mengatakan bantuan truk tangki itu nantinya akan
dimasukkan ke dalam inventaris Pemkab. Dengan begitu, truk tersebut
akan dioperasikan oleh pemkab.
Untuk lokasi sumur, CB Supriyanto mengatakan lokasi sumur masih
dilakukan pengkajian. “Nanti akan dilihat desa-desa mana yang
membutuhkan,” ujarnya.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Oleh EndroGuntoro & Andri Setyawan
HARIAN JOGJA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya