SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)--Pemkab Boyolali terus berupaya memberikan berbagai fasilitasi bagi para petani dalam mendukung upaya visi dan misi Bupati untuk mempertahankan Boyolali sebagai lumbung padi.

“Sebagai upaya mendukung hal itu, Pemkab telah mengupayakan fasilitasi seperti Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU), Bantuan Langsung Pupuk (BLP), Jaringan Irigasi Tingkat Usahatani (JITUT) maupun Jaringan Irigasi Desa (Jides),” ujar Bupati Boyolali Seno Samodro dalam sambutannya yang dibacakan Wabup Agus Purmanto dalam acara panen raya padi di Desa Glonggong, Kecamatan Nogosari, Boyolali, Senin (31/1).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bupati menambahkan tahun 2010 luas panen padi di Boyolali mencapai 45.049 ha dengan produksi 260.324 ton gabah kering giling (GKG). Dengan asumsi konsumsi beras tahun 2010 sebesar 84.000 ton, maka tahun 2010 Boyolali surplus beras sebesar 54.455 ton. “Dalam tahun 2011 ini meski ada serangan hama wereng coklat yang hingga Januari 2011 mencapai luas 275 ha, tetapi diperkirakan pada bulan Februari akan panen seluar 11.150 ha dan Maret 2.880 ha dengan total mencapai 120.305 ton gabah kering giling,” tambah dia.

Dijelaskan Bupati, sebagai upaya antisipasi hama wereng coklat tahun 2011, Pemkab telah menyiapkan sarana dan pengendalian secara terpadu yang bekerjasama dengan Dinas Pertanian Jateng.

fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya