SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelajar SMP. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, BOYOLALI — Pembelajaran tatap muka (PTM) di Boyolali akan diprioritaskan pada sekolah yang dulu pernah menggelar uji coba. Sementara itu, Boyolali saat ini sudah masuk ke dalam zona berisiko rendah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, Darmanto, mengatakan PTM belum dapat dilaksanakan karena status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah aglomerasi (Soloraya) masih ada yang berada pada level 4.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Asyik! Ada Bus Pariwisata Gratis di Purwokerto

“Kami masih minta petunjuk bupati [Bupati Boyolali M. Said Hidayat] terkait PTM. Tapi kan PPKM masih level 4 sehingga PTM di Boyolali juga belum bisa dilaksanakan,” ujarnya kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Senin (30/8/2021).

“Memang dari masyarakat, murid, orang tua sampai kementerian sudah satu pemahaman, jika ini terus menerus tidak PTM, ini berbahaya pada generasi,” imbuhnya.

Ia menambahkan, jika PTM dilaksanakan, maka prioritas yang melaksanakan adalah sekolah yang pernah mengikuti uji coba. “Yang sudah pernah uji coba dulu. Yang jelas SMPN 1. Prosedur PTM-nya juga masih mengacu pada aturan sebelumnya. Seperti guru sudah divaksinasi, berada di zona hijau, sarana dan prasarana protokol kesehatan Covid-19 sudah terpenuhi dan lainnya,” imbuh Darmanto.

Namun ia tetap mengedepankan kehati-hatian dalam pelaksanaan PTM nanti, agar potensi paparan Covid-19 bisa diminimalkan.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Insan Adi Asmono mengatakan angka paparan di Boyolali terus menurun. Hingga Senin (30/8/2021) hanya 11 kasus tambahan terkonfirmasi positif Covid-19. Sedangkan kasus aktif tercatat 438 kasus, dengan rincian 156 pasien dirawat, 200 pasien isolasi mandiri dan 82 pasien menjalani isolasi terpusat.

“Skor IKM kita 2,55 dan masuk zona risiko rendah. Vaksinasi pelajar juga sudah dimulai dan 9 September nanti vaksinasi dosis kedua di beberapa sekolah di Boyolali Kota,” ujarnya.

Baca Juga: Muncul Kuburan Sampah di Jembatan Kali Wungu Klaten, Ini Penyebabnya

Sedangkan data dari Dinkes setempat, Boyolali masuk kriteria level 1. Dihitung dari kasus konfirmasi baru per 100.000 penduduk pekan ini, positif rate di Boyolali hanya 10 persen, rasio kontak erat sebanyak 2 kasus, dan keterisian bed occupancy rate (BOR) turun menjadi 36 persen.

Sementara itu, peta sebaran covid-19 di Boyolali tinggal dua desa yang masih berada di zona merah yakni Desa Jeron, Kecamatan Nogosari dan Desa Sindon, Kecamatan Ngemplak. Masih ada beberapa desa yang berada di zona kuning, oranye dan mayoritas berada di zona hijau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya