SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes swab PCR (Antara-Aji Styawan)

Solopos.com, BOYOLALI -- Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyololali untuk memiliki laboratorium polymerase chain reaction atau PCR sendiri masih terus dipersiapkan. Anggaran sekitar Rp28 miliar diajukan untuk menyiapkan laboratorium tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, mengatakan saat ini persiapan masih dilakukan. Termasuk untuk persiapan pengadaan peralatan. Sementara untuk lokasi laboratorium, seperti rencana awal adalah di gedung Laboratorium Kesehatan Daerah Boyolali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Kami persiapan masih di pengajuan penganggaran. Kalau OJT [On the Job Training] sudah," kata dia belum lama ini.

Baca Juga: Cinta Monyet Remaja Jepara: Hamil di Luar Nikah Lalu Aborsi, Gegara Belum Siap Jadi Orang Tua

Besarnya anggaran yang diajukan kepada pemerintah untuk mempersiapkan laboratorium tersebut adalah sekitar Rp28 miliar. Dia mengatakan jika anggaran tersebut sudah siap, persiapan akan berlanjut pada proses pengadaan peralatan dan pelaksanaan kegiatan.

Sebelumnya dia menyebutkan rencana pembuatan laboratorium pemeriksaan PCR itu muncul guna mengantisipasi antrean laboratorium rujukan yang ada di sekitar Boyolali. Laboratorium itu juga untuk menunjang aktivitas penegakan diagnosis.

Dia mengatakan butuh waktu untuk mempersiapkan laboratorium tersebut. Jika sudah jadi, di laboratorium itu nantinya bisa untuk tempat swab sekaligus untuk pemeriksaan PCR. Sejauh ini laboratorium tersebut sudah digunakan untuk tempat pengambilan sampel swab Covid-19.

Baca Juga: Warga Ngeyel Hajatan Tata Meja-Kursi, Satpol PP Karanganyar Masih Pakai Cara Persuasif

Sementara untuk kapasitas pemeriksaan PCR, Ratri menyebut untuk tahap awal kemungkinan belum banyak. Di harapkan dalam sehari bisa memeriksa 200 sampel. Dengan keberadaan laboratorium tersebut diharapkan bisa memberikan pelayanan yang lebih cepat untuk masyarakat, karena dapat mengurangi antrean di laboratorium rujukan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, hingga pertengahan Januari 2021, sudah ada 22.631 sampel swab yang diambil. Jumlah itu terdiri dari 19.754 sampel swab diagnosa dan 2.607 sampel swab evaluasi. Jumlah tersebut masih terus bertambah seiring dengan pelaksanaan program 3T (testing, tracking, treatment) di Boyolali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya