SOLOPOS.COM - Sebuah truk molen menuangkan cor semen ke fondasi pada lahan pembangunan gedung server di lingkungan kantor Dinas Diskominfo Boyolali, Selasa (22/8/2017). (Akhmad Ludiyanto/JIBI/Solopos)

Pemkab Boyolali akan membangun gedung data center yang tidak menutup kemungkinan juga disewakan kepada pihak lain.

Solopos.com, BOYOLALI—Untuk mendukung program smart city, Pemkab Boyolali membangun gedung server yang diklaim akan mirip dengan Gedung Pentagon di Virginia, Amerika Serikat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pembangunan yang sudah dimulai dan ditarget selesai November mendatang ini dianggarkan senilai Rp4,2 miliar. Gedung ini nanti akan digunakan sebagai data center bagi Pemkab Boyolali dan tidak menutup kemungkinan juga disewakan kepada pihak lain.

Berdasarkan informasi yang dihimpun solopos.com, gedung server yang berada di lingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Boyoalali ini punya grade III, grade yang lebih tinggi dibanding gedung server lainnya.

Kepala Diskominfo Boyolali, Abdul Rahman, mengatakan gedung ini sangat vital karena digunakan untuk menyimpan data seluruh Boyolali. Karenanya, gedung server ini dibangun dengan back up hingga tiga lapis. “Faktor keamanan menjadi sangat penting karena server ini menyimpan data seluruh Boyolali. Back up hingga tiga lapis,” kata dia saat ditemui solopos.com di Gedung DPRD, Rabu (23/8/2017).

Mengenai struktur bangunan, kekuatan beban mencapai 600 kg/m2 untuk beban maksimal. Spesifikasi ini jauh lebih tinggi dibandingkan pembangunan gedung biasa yang mampu menanggung beban 150 kg-200 kg/m2. “Kekuatan konstruksi menjadi salah satu syarat utama. Bahkan bangunan ini dibuat tahan gempa hingga 5,9 skala Richter [SR],” imbuh Abdul.

Pada bagian dalam, sistem menggunakan 2-3 kunci yang meliputi suplai kelistrikan, ketersediaan jaringan Internet, serta monitoring. Tiga hal kunci tersebut digabung menjadi service level agreement (SLA) gedung server Boyolali, jaminan keamanan mencapai 99 persen.

Untuk disaster recovery, pihaknya bekerja sama dengan gedung server di Jakarta. Begitu pula sebaliknya, pihak Jakarta juga dimungkinkan ikut sharing atau titip data di gedung server di Boyolali.

Sementara itu, dari sisi penampilan bangunan, gedung server ini akan dibangun setinggi dua lantai mirip Gedung Pentagon di Virginia, Amerika Serikat. “Gedung server ini juga akan menjadi yang terbesar di Jawa,” imbuh dia.

Selanjutnya, gedung itu akan langsung diisi server sesuai kebutuhan. “Kemungkinan setelah selesai nanti langsung diisi dengan server sekitar 70 persen dan sisanya akan dipenuhi pada anggaran 2018,” imbuh Abdul.
Dia menambahkan kebutuhan untuk pengadaan server ini diperkirakan mencapai Rp5 miliar.

Sementara itu, salah satu anggota DPRD, Lambang Sarosa mengatakan pihaknya mendukung pembangunan tersebut karena sesuai dengan visi misi bupati dalam mewujudkan Boyolali Smart City. “Tentu kami sangat mendukung sekali karena kaitannya dengan visi misi Pak Bupati [Bupati Boyolali Seno Samodro] yang ingin menjadikan Boyolali Smart City,” kata dia.

Selain itu, Ketua Komisi III ini juga siap mengawal penganggaran untuk pembangunan tahap berikutnya. “Untuk anggaran yang besar memang tidak bisa dilakukan dalam sekali penganggaran. Sehingga ke depan penganggaran ini akan dilanjutkan,” imbuhnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya