Boyolali (Espos)–Bupati Boyolali, Sri Moeljanto, mengaku dirinya belum melihat dan menerima laporan adanya penyimpangan dalam proyek pembangunan Pasar Boyolali.
Penyelesaian proyek yang diprediksikan terlambat, menurutnya, tidak serta merta menunjukkan adanya penyimpangan dalam proses pengerjaannya.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Pernyataan tersebut diutarakan bupati, Senin (3/8), menyikapi tuduhan sejumlah pihak, termasuk Ketua DPRD setempat, Saptoto, yang menyebutkan adanya dugaan penyimpangan dalam proyek bernilai Rp 26,9 miliar tersebut.
“Silakan saja mereka bilang ada penyimpangan, silakan laporan, tandangi tidak usah polemik,” ujar bupati saat menghadiri peresmian 18 perusahaan PMA dan PMDN oleh Wakil Gubernur Jateng, Rustriningsih di Ampel, Boyolali.
Ia berterimakasih jika ada pihak lain yang ikut mengawasi jalannya proyek pembangunan pasar yang direncanakan dua lantai tersebut. Menurut bupati, pihak tersebut ikut menyelamatkan proyek pembangunan agar sesuai rencana.
Jika dalam pengawasan itu ditemukan ada kejanggalan atau dugaan penyimpangan, bupati menegaskan dirinya siap menerima laporan tanpa harus menimbulkan polemik di masyarakat.
“Sampai sekarang saya belum menerima laporan adanya penyimpangan. Kalau masalah keterlambatan penyelesaian itu mungkin, tapi hal itu perlu diteliti. Tidak bisa langsung disimpulkan adanya penyimpangan karena proyek terlambat penyelesaiannya,” papar dia.
kha