SOLOPOS.COM - Bupati Banyumas Achmad Husein (Antara)

Solopos.com, BANYUMAS -- Penyelenggaraan acara hajatan di Kabupaten Banyumas dilarang mulai tanggal 24 Juni untuk antisipasi menyebaran Covid-19.

Mengutip Antara, Rabu (16/6/2021), Pemerintah Kabupaten Banyumas melarang penyelenggaraan hajatan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Bupati Banyumas Achmad Husein telah meminta kepada kepala desa/kelurahan untuk menyosialisasikan kebijakan ini. “Kalau saat sekarang masih boleh gelar hajatan, tapi mulai tanggal 24 Juni sudah tidak boleh," kata Bupati di Purwokerto.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Kebijakan melarang kegiatan hajatan tersebut merupakan upaya untuk mengantisipasi agar kasus di Kabupaten Kudus tidak terjadi di Banyumas. Selain itu angka kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Banyumas cenderung meningkat.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga : Banyumas Belum Putuskan Tutup Sementara Objek Wisata

"Bulan Mei 2021 angka kematian akibat Covid-19 di Banyumas tercatat sebanyak 49 kasus. Bulan Juni ini sampai hari Selasa [15/6/2021] sudah ada 36 orang yang meninggal dunia," katanya.

Terkait dengan larangan hajatan tersebut, Bupati mengatakan acara akad nikah hanya boleh dilakukan di Kantor Urusan Agama (KUA) dengan jumlah yang hadir dibatasi.

Sementara untuk kegiatan pembelajaran tatap muka, dia meminta untuk ditunda terlebih dahulu namun pelaksanaan vaksinasi untuk guru harus tetap berjalan. Menurut dia, pihaknya juga akan melakukan pertemuan dengan tokoh agama guna membahas kegiatan di tempat-tempat ibadah.

Baca Juga : Asyik! Ada Kereta Baru Layani Rute Purwokerto-Bandung

Husein mengakui jika selama ini sering dianggap sebagai bupati paling lebay se-Jawa Tengah dalam penanganan Covid-19. "Mungkin 80 persen, mem-bully saya, tapi tidak masalah bagi saya karena ini tanggung jawab saya. Kalau tidak seperti itu, saya dosa, banyak kasus kematian," katan Achmad Husein.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Sadiyanto, mengharapkan masyarakat untuk semakin sadar terhadap varian baru Covid-19 khususnya varian Delta karena penularannya sangat cepat.

Pihaknya juga telah mengirimkan 18 sampel genome squencing ke Laboratorium Mikrobiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Dari 18 sampel tersebut sebanyak lima sampel telah keluar dengan hasil negatif, sedangkan sisanya masih menunggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya