SOLOPOS.COM - Warga beraktivitas di dekat tempat pelelangan ikan Pantai Samas, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Bantul pada akhir 2013 (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryani)

Pemdes minta dukungan Pemkab.

Harianjogja.com, BANTUL–Terkait rencana pembenahan kawasan Pantai Samas agar terbebas dari stigma negatif, Pemerintah Desa Srigading, Kecamatan Sanden berkonsultasi ke Pemkab Bantul, Selasa (16/1/2018) siang. Dalam kesempatan tersebut Pemdes meminta dukungan berbagai pihak agar penataan Samas Baru ini dapat segera terlaksana.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Kepala Desa Srigading, Wahyu Widodo mengatakan pihaknya tengah berusaha membenahi kawasan objek wisata Pantai Samas agar mampu menarik wisatawan berkunjung. Caranya dengan membebaskan kawasan tersebut dari praktik prostitusi, karaoke liar, dan minuman keras. Jika hal tersebut dapat segera terwujud, maka menurutnya itu bakal berdampak positif terhadap pengembangan sektor wisata Pengklik dan hutan mangrove di Baros.

Wahyu menyebut komitmen untuk mendorong kawasan Samas menjadi destinasi wisata unggulan di Bantul mulai diwujudkan dengan berbagai cara. Di antaranya menyepakati agar kawasan tersebut bebas sampah, prostitusi, dan minuman keras. Selain itu, kantor Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Srigading dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) juga bakal dibangun di kawasan Pantai Samas. Untuk mencapai hal itu, Pemdes meminta dukungan berbagai pihak untuk menertibkan adanya praktik prostitusi dan peredaran miras di kawasan Samas. Sementara ini, beberapa ganjalan tersebut mulai ditertibkan bersama-sama dengan pihak mepolisian, pemerintah kecamatan, desa, dan masyarakat. “Kalau ada tambahan dukungan tentu hal ini akan makin cepat terealisasi. Apalagi masyarakat sudah jenuh dengan cap negatif Samas,” ucapnya.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Bantul,  Kwintarto Heru Prabowo menyatakan dukungannya atas komitmen Pemdes Srigading untuk mendorong kemajuan Samas dan objek wisata Pengklik. Bahkan Dispar berjanji akan mem-branding Samas menjadi Parangtiris kedua. Tetapi ia menegaskan semua target tersebut harus didukung dengan komitmen masyarakat mencegah prostitusi dan minuman keras kembali ada di kawasan itu. “Samas dengan keindahannya pantainya, Pengklik potensi warung apung dan lagunanya. Potensi itu saya yakin bisa dijadikan komoditas unggulan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya