SOLOPOS.COM - Prosesi Nguras Enceh (JIBI/HarianJogja/Gigih M. Hanafi)

Pemkab Bantul berupaya mengembangkan nilai sejarah kawasan cagar budaya.

Harianjogja.com, BANTUL- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melakukan revitalisasi terhadap tiga kawasan cagar budaya di daerah tersebut. Upaya ini merypakan cara mengembangkan kawasan bernilai sejarah tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“DED (detail engineering design) terkait pengembangan tiga kawasan cagar budaya sudah dilaksanakan di 2015, harapannya di 2016 ini ada tindak lanjut dari DED itu,” kata Kepala Disbudpar Bantul, Bambang Legowo di Bantul, Rabu (3/2/2016) seperi dikutip dari Antara.

Tiga kawasan cagar budaya (KCB) di Bantul yang akan direvitalisasi tersebut yaitu Gua Selarong di Desa Guwosari Kecamatan Pajangan, Sanggrahan Ambarbinangun di Tamantirto Kecamatan Kasihan dan situs Cepuri di kawasan Pantai Parangtritis.

Menurut dia, sebelumnya ada tujuh KCB yang diajukan untuk direvitalisasi pemerintah daerah menggunakan Dana Keistimewaan (Danais), tetapi empat kawasan cagar budaya di antaranya pengerjaannya ditangani Pemda DIY melalui Dinas Kebudayaan.

“Empat kawasan yang diambil DIY itu yaitu Makam Raja-raja Imogiri, Kandang Menjangan Krapyak, Bekas Keraton Mataram Pleret dan Kawasan Cagar Budaya di Jagalan. Namun realisasinya kurang tahu, karena DED-nya juga dari Disbud DIY,” katanya.

Bambang mengatakan, revitalisasi ketiga KCB itu dinilai sudah mendesak direalisasikan mengingat nilai sejarah yang ada di tiga kawasan tersebut, sebab selain memiliki nilai budaya, juga menjadi daya tarik wisata yang tinggi.

“Kalau rencananya, kawasan cagar budaya lain juga akan dikembangkan, akan tetapi mengingat dana yang terbatas, maka kami pilih tiga kawasan itu sebagai prioritas, itu juga sesuai masukan dari masyarakat sekitar,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Bantul, Dodik Koeswardhono mengatakan, untuk revitalisasi tiga KCB tersebut telah disetujui anggaran sebesar Rp350 juta untuk masing-masing kawasan, dengan tahap awal fokus pada pemugaran fisik.

“Misalnya di Gua Selarong, setelah dilakukan kajian kami merekomendasikan pembangunan pagar, pendopo, toilet dan tempat parkir. Nanti kalau ada dana lagi, baru kita merambah aspek-aspek lain,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya